Banyak dari kita yang selalu berusaha mencari tempat duduk dimanapun kita berada. Ternyata, duduk terlalu lama itu buruk bagi tubuh, sebab manusia dirancang untuk berdiri. Duduk bukanlan postur alami manusia. Tapi sedari kecil, anak-anak diajarkan untuk duduk diam selama enam jam sehari di sekolah.
Duduk dalam jangka waktu yang panjang membuat tulang belakang kaku dalam posisi memutar. Ini sama dengan memberikan tekanan berulang pada vertebra yang sama. Dengan demikian, duduk bukan posisi istirahat alami untuk tubuh manusia dan menyebabkan tulang belakang bengkok dan nyeri tulang punggung yang sering kambuh.
Apalagi tubuh menggunakan mekanisme use-it or lose-it. Sehingga, ketidakaktifan paksa pada tubuh dapat berdampak negatif pada jangkauan gerak bebas yang kita miliki. Selain itu, berpengaruh negatif pada sistem kardiovaskular.
Dalam artikel terbaru yang diterbitkan British Journal of Sports Medicine menyatakan bahwa duduk mengurangi panjang telomeres (tutup pelindung pada ujung kromosom yang menentukan berapa lama sel hidup), dan penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Leicester telah mengkaitkan duduk dengan diabetes dan penyakit kardiovaskular. Studi lain oleh University of Columbia, menemukan ada korelasi statistik yang kuat antara duduk dan kematian.
Dan jika kamu berpikir bahwa gym adalah solusinya, ternyata bukan. Sebab, gym hanya berfokus pada otot tertentu. Menurut artikel di Vogue solusinya adalah meja tinggi yang memungkinkan seseorang bekerja sambil berdiri dengan tinggi yang disesuaikan. Ada juga solusi lain yang diperkenalkan yaitu “duduk-aktif” yang berarti postur tubuh yang baik dengan goyang maju mundur untuk melibatkan otot inti. Selain itu, bergerak setiap satu jam sekali sangat disarankan. Caranya dengan duduk tegak di kursi kamu dan dengan menggunakan ujung jari, dorong dagu ke dada, jagalah kepala kamu lurus – kamu akan merasakan peregangan ringan di bagian belakang leher – dan lepaskan. Cobalah lima pengulangan.
Facebook Comments