Artikel ini pertama kali diterbitkan pada tanggal 29 Maret 2020, kemudian diperbarui pada 9 Juli 2020 berdasarkan bukti ilmiah terbaru.

Penularan Virus COVID-19

INFOGRAFIK: Waspada Cara Penularan Virus Corona Covid-19

Menurut untuk bukti saat ini, virus COVID-19 ditularkan antara orang-orang melalui tetesan pernapasan dan kontak fisik. Dalam analisis terhadap 75.465 kasus COVID-19 di Cina, memang tidak ditemukan penularan virus melalui udara.

Penularan melalui tetesan pernafasan (droplets) terjadi ketika seseorang berada dalam kontak jarak dekat (±1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala penyakit (misalnya, batuk atau bersin) dan karenanya orang berisiko terkena tetesan pernapasan atau bahkan cairan mata. Penularan juga dapat terjadi di lingkungan terdekat dengan orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, penularan virus COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan “kontak tidak langsung” dengan permukaan di lingkungan terdekat orang yang terinfeksi.

Transmisi melalui udara berbeda dari transmisi melalui tetesan pernafasan karena mengacu pada keberadaan mikroba dalam inti tetesan, yang umumnya dianggap sebagai partikel dengan diameter <5μm. Partikel ini dapat tetap di udara untuk jangka waktu yang lama dan ditransmisikan ke orang lain pada jarak yang lebih besar jauh dari 1 meter.

Penularan Melalui Udara

Dalam konteks COVID-19, transmisi melalui udara dapat dimungkinkan dalam keadaan dan pengaturan khusus, di mana prosedur atau perawatan pendukung yang menghasilkan aerosol dilakukan. Misanya, intubasi endotrakeal, bronkoskopi, penyedotan terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi manual sebelum intubasi, mengubah posisi pasien terjangkit ke posisi tengkurap, memutus hubungan pasien terjangkit dari ventilator, dll.

Ada beberapa bukti bahwa infeksi COVID-19 dapat menyebabkan infeksi usus dan virus  terdapat dalam feses. Namun, sampai saat ini hanya satu penelitian yang membiakkan virus COVID-19 dari spesimen feses tunggal. Saat ini belum ada laporan mengenai penularan virus COVID-19 melalui feses – oral.

Beberapa publikasi ilmiah dan penemuan terbaru tentang deteksi virus COVID-19 dari pengambilan sampel udara, memberikan bukti awal mengenai kepastian apakah virus COVID-19 dapat dideteksi di udara. Inilah yang membuat media menyebutkan bahwa telah ada penularan melalui udara, meskipun temuan awal ini perlu ditafsirkan dengan cermat.  Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah mungkin untuk mendeteksi virus COVID-19 dalam sampel udara dari kamar pasien di mana tidak ada prosedur yang sedang berlangsung atau tidak ada perawatan pendukung yang menghasilkan aerosol. Ketika bukti muncul, penting untuk mengetahui apakah virus seperti apa yang ditemukan dan dampak apa yang mungkin terjadi dalam penularan.

Kesimpulan

Berdasarkan bukti yang tersedia, termasuk publikasi terbaru yang disebutkan di atas, WHO terus merekomendasikan tetesan dan menghubungi tindakan pencegahan untuk orang-orang yang merawat pasien COVID-19. WHO terus merekomendasikan tindakan pencegahan di udara untuk keadaan dan pengaturan di mana prosedur penghasil aerosol dan perawatan dukungan dilakukan, sesuai dengan penilaian risiko. Rekomendasi ini konsisten dengan pedoman nasional dan internasional lainnya, termasuk yang dikembangkan oleh European Society of Intensive Care Medicine yang saat ini digunakan di Australia, Kanada, dan Inggris.

Rekomendasi WHO saat ini menekankan pentingnya penggunaan semua APD secara rasional dan tepat. WHO juga merekomendasikan pelatihan staf tentang rekomendasi ini, serta pengadaan yang memadai dan ketersediaan APD yang diperlukan serta fasilitas lainnya. Akhirnya, WHO terus menekankan pentingnya menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, etiket pernapasan, dan disinfeksi lingkungan, serta pentingnya menjaga jarak fisik dan menghindari kontak dekat.  

Baca Juga :

https://www.tampilcantik.com/alasan-mengapa-orang-mengalami-sakit-nyeri-kaki-setelah-pandemi-covid-19/

https://www.tampilcantik.com/rangkuman-informasi-penting-seputar-virus-covid-19/

https://www.tampilcantik.com/privasi-atau-ruang-pribadi-sebelum-dan-sesudah-pandemi-covid-19/

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Risiko Berjalan Tanpa Alas Kaki dan Cara Aman Melakukannya

Berjalan tanpa alas kaki bermanfaat bagi kesehatan Anda