Lemak jenuh sering dikatakan sebagai penyebab banyak penyakit, misalnya penyakit jantung. Memang selama ini lemak jenuh menjadi kambing hitam atas terjadinya kedua penyakit tesebut. Namun apa yang ditemukan para ahli ternyata mengejutkan. Beberapa penelitian justru mengemukakan bahwa karbohidrat mungkin adalah dalang sebenarnya dari penyakit tersebut. Dalam jurnal yang diterbitkan oleh PLOS, ada sebuah penelitian yang menarik soal pola makan yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini para peserta diberikan sebuah program diet di mana mereka diberi karbohidrat lebih banyak dan pengurangan dalam jumlah konsumsi lemak dan lemak jenuh. Asupan kalori dan protein masih dalam jumlah yang sama. Ketika asupan karbohidrat naik, kadar asam lemak dalam darah yang diketahui juga meningkatkan resiko penyakit jantung dan diabetes juga ikut naik. Peningkatan kadar asam lemak ini adalah pertanda bahwa jumlah karbohidrat yang dirubah menjadi lemak juga ikut naik. Padahal seharusnya karbohidrat diproses menjadi energi. Dengan kata lain, asupan karbohidrat juga menentukan seberapa banyak tubuhmu memproses lemak jenuh, diubah menjadi energi, atau dismpan sebagai lemak.

Berapa Banyak Lemak Yang Boleh Dikonsumsi?

Sejak diterbitkannya jurnal di Amerika pada tahun 1980an, orang – orang membatasi jumlah asupan lemak mereka tidak lebih dari 10% dari jumlah kalori per sajian. Namun apa yang terjadi? Mereka malah berpindah ke konsumsi gula dan karbohidrat yang diolah. Zat – zat ini umum dijumpai dalam makanan bebas lemak ataupun rendah lemak. Hasilnya bisa dibanyangkan, jumlah obesitas meningkat dua kali lipat dari beberapa dekade sebelumnya. Stop berpikir bahwa lemak adalah musuh utama dalam program diet. Padahal lemak adalah sumber utama dari pembentukan energi dam nutrisi – nutrisi penting untuk tubuh. Kamu tidak bisa menghilangkan lemak dari pola makanmu, dan lemak tertentu justru malah membantu mengurangi berat badan.

Berikut adalah jenis lemak yang baik dan lemak yang harus dihindari:

  • Monounsaturated Fat (MUFA): lemak ini sering dijumpai dalam minyak zaitun, minyak kanola, kacang kenari dan kacang lainnya, serta apukat. Lemak jenis ini biasanya berbentuk cair pada suhu ruangan.
  • Polunsaturated Fat (PUFA): lemak ini berbentuk cair baik di suhu ruang maupun di dalam kulkas. Lemak ini bisa ditemukan dalam sayuran. Biji – bijian dan kacang – kacangan. Selain itu, ikan seperti sarden dan salmon juga mengandung lemak ini loh!
  • Essential fatty acid (EFA): lemak diet in iadalah lemak yang tidak bisa diproduksi olah tubuh kita. Kandungan yang terdapat dalam lemak ini adalah omega 3 dan omega 6.
  • Saturated Fatty Acid (SFA): biasanya berbentuk padat dalam suhu ruang seperti mentega dan minyak kelapa. Jika kamu sedang diet karbo, biasanya boleh – boleh saja mengkonsumsi lemak ini, karena saat tidak ada karbohidrat, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi.
  • Trans Fat: lemak ini adalah lemak yang paling jahat yang harus dihindari sebisa mungkin. Lemak ini seringkali dikaitkan dengan meningkatnya resiko serangan jantung dan meningkatkan pembengkakan badan.  Lemak ini bisa dijumpai dalam makanan seperti gorengan, permen, snack, dan makanan olahan lainnya.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Apakah Pisang Menyebabkan atau Meredakan Sembelit?

Sembelit adalah masalah kesehatan umum yang mungkin disebabkan