Menghadapi anak usia remaja tidaklah mudah. Anak-anak yang sedang dalam usia peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja sangat sensitif dan rentan. Mereka tidak ingin diperlakukan seperti anak-anak lagi, tapi di sisi lain mereka juga belum dapat dikategorikan sebagai orang dewasa.
Nah, berikut adalah tips bagi orang tua yang mengalami kesulitan untuk berbicara dan berkomunikasi dengan anak-anak usia remaja.
Cara Berbicara dengan Anak Usia 9 – 11 Tahun
Tips : Tunjukkan bahwa kamu melihat mereka sebagai orang dewasa dan bersikap hormat.
Anak usia Praremaja dapat bertindak seakan-akan mereka tidak membutuhkan bantuan dari orang tua lagi. Mereka mencari lebih banyak privasi dan sering curhat pada sahabat mereka. Mereka membutuhkan lebih banyak ruang pribadi dan mungkin mulai membuat batas antara mereka dan orang tua. Anak kamu mungkin bukan malaikat kecil yang lucu seperti dulu lagi dan sekarang mereka mungkin benci pada aturan-aturan yang kamu buat.
Meskipun begitu, anak-anak saat ini masih sangat membutuhkan kamu, bahkan jika mereka tidak menyadarinya. Mereka akan memasuki masa remaja dalam beberapa tahun ke depan dan mereka akan membutuhkan cinta dan dukungan kamu selama periode yang penuh gejolak ini.
Apa yang harus dilakukan orang tua?
- Cobalah untuk menemukan minat yang sama dengan anak, supaya kalian tetap terhubung. Temukan cara untuk melakukan beberapa aktivitas yang menyenangkan bersama.
- Jangan mencoba memaksakan percakapan atau membombardir anak kamu dengan pertanyaan tentang kegiatan mereka di sekolah. Pilih topik yang membuat mereka benar-benar tertarik.
- Tunjukkan bahwa kamu mencintai mereka apa adanya, tidak peduli apa pun yang terjadi. Tunjukkan bahwa kamu akan mendukung mereka. Buktkan bahwa mereka dapat mempercayai kamu dan mengandalkan cintamu yang tanpa syarat.
Cara Berbicara dengan Anak Usia 12 – 18 Tahun
Tips : Hargai privasi mereka, tunjukkan kepercayaan kamu dan aktiflah terlibat dalam percakapan.
Tahun-tahun remaja bisa menjadi salah satu periode yang paling menarik di dunia anak, namun di sisi lain sangat menakutkan bagi hubungan antara anak-anak dan orang tua. Anak-anak mulai berpikir bahwa mereka sudah dewasa dan menginginkan kebebasan. Mereka mulai membuat keputusan sendiri dan keputusan ini mungkin memiliki dampak besar pada kehidupan masa depan mereka.
Remaja biasanya tidak tahu cara mengelola emosi. Mereka cenderung bertindak tanpa berpikir, kemudian membuat keputusan impulsif yang mungkin bisa mereka sesali di masa depan. Remaja masih belajar tentang kepribadian mereka dan banyak bertindak secara ekstrem.
Apa yang harus dilakukan orang tua?
- Akui perasaan mereka dan dukung mereka, bahkan jika masalahnya tampak sepele sekalipun.
- Tunjukkan bahwa kamu memahami mereka
- Pujilah anak-anak kamu atas keberhasilan mereka dan katakan betapa kamu mencintai mereka.
- Jangan mencoba mengendalikan anak-anak kamu sepanjang waktu. Anak-anak dapat dengan cepat menjadi pandai berbohong dan menyembunyikan banyak hal, sehingga mereka cenderung menemukan cara untuk melanggar peraturan kamu jika kamu terus mengontrol mereka. Sebaliknya, ciptakan ruang yang aman dan tunjukkan kepada anak kamu bahwa aturan yang kamu buat adalah demi kebaikan anak kamu.
- Jika kalian bertengkar, tetaplah bersikap dewasa dan kendalikan diri kamu, jangan sampai tersulut emosi anak kamu, dan carilah cara untuk kembali terhubung dengan anak kamu.
Baca Juga :
https://www.tampilcantik.com/tips-berkomunikasi-dengan-anak-dari-berbagai-usia/
https://www.tampilcantik.com/5-tips-work-from-home-bekerja-dari-rumah-bagi-kamu-yang-memiliki-anak/
https://www.tampilcantik.com/7-kesalahan-parenting-yang-dapat-merusak-masa-depan-anak/
Facebook Comments