Tindihan atau kelumpuhan tidur adalah kejadian alami yang bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau kondisi kesehatan tertentu. Mitos tentang tindihan sudah diketahui oleh hampir seluruh warga negara Indonesia. Mitos menyebutkan bahwa tindihan terjadi karena ada setan atau jin yang menindih tubuh kita saat tidur.

Tapi benarkah tindihan terjadi karena setan?

Yuk, kita simak penjelasan ilmiah dan fakta-fakta lain tentang tindihan! Bisa jadi tindihan yang kamu alami bukan karena setan. Kamu tidak perlu takut.

Apa itu Tindihan?

Tindihan atau kelumpuhan tidur adalah keadaan di mana seseorang sedang dalam keadaan sadar sepenuhnya tetapi ia tidak dapat bergerak atau berbicara.

Tindihan biasanya terjadi selama transisi antara tidur dan bangun tidur. Kamu bisa mengalami tindihan saat transisi dari bangun ke tidur, atau dari tidur ke bangun tidur.

Ketika mengalami tindihan, seseorang akan mendapati sensasi kelumpuhan dan perasaan berat di tubuhnya, seperti ada seseorang atau sesuatu yang sangat berat duduk di atas tubuh. Biasanya, sensasi ini disertai halusinasi, yang membuat situasinya jauh lebih menakutkan.

Saat tindihan, kamu akan kehilangan kendali atas tubuh kamu

Tidak peduli seberapa keras kamu berusaha, jika kamu mengalami tindihan, tidak ada yang dapat kamu lakukan untuk membangunkan dan menggerakkan tubuh kamu.  Beberapa orang dapat menggerakkan jari tangan atau jari kaki mereka, sehingga mereka dapat bangun dengan cepat segera setelah bisa menggerakkan bagian tubuh lainnya. Tindihan bisa berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.

Kamu bisa jadi mengalami mimpi buruk dan halusinasi

Gejala utama kelumpuhan tidur adalah halusinasi dan mimpi buruk.  Namun, ini sangat berbeda dengan mimpi yang kamu lihat saat kamu tidur.  Nyatanya, “halusinasi” ini terjadi ketika kamu merasa terjaga.  

Saat tubuh lumpuh beberapa saat, orang cenderung melihat sosok bayangan dan mendengar suara seram.  Terkadang hal itu sejalan dengan perasaan seperti diseret dari tempat tidur, terbang, atau getaran yang mengalir di seluruh tubuh.  

Keputusasaan juga ikut andil dalam hal ini, sehingga kamu bisa   kehilangan kendali dan panik.  Tidak heran jika kamu mungkin semakin cemas saat tidak bisa berteriak atau bergerak.

Fenomena tindihan sudah ada sejak zaman dahulu

Kelumpuhan tidur sudah ada sejak zaman kuno.  Ada banyak cerita dan legenda dari seluruh dunia yang menggambarkan sesuatu yang sangat mirip dengan kondisi ini. Orang kebanyakan menganggap tindihan sebagai kerasukan setan – atau bahkan penculikan oleh alien. 

Seperti halnya di Indonesia yang kebanyakan masyarakat menganggap bahwa tindihan adalah momen di mana ada setan yang menindih tubuh saat kita tidur atau bangun tidur.

Penyebab Tindihan atau Kelumpuhan Tidur

Saat kita tidur, tubuh kita masuk ke dalam fase REM (rapid eye movement). Otak kita akan mengirimkan perintah ke otot kita untuk rileks, dan kita memasuki keadaan atonia.  Keadaan ini diperlukan untuk membatasi gerakan fisik kita.

Nah, kelumpuhan tidur terjadi ketika tubuh kita mengalami masalah saat melakukan transisi antara kondisi sadar dan kondisi atonia.  Hal yang biasa terjadi adalah, kita sudah bangun, tapi otot kita gagal keluar dari atonia. 

Ada beberapa kemungkinan penjelasan tentang halusinasi.  Salah satunya adalah bahwa bagian otak kita yang bertanggung jawab atas ketakutan dan emosi sangat aktif ketika kita berada pada fase REM.  Bagian otak ini berfungsi, padahal tidak ada yang menunjukkan bahaya.  Jadi otak kita membuat halusinasi ini dengan kemunculan bayangan dan suara yang menyeramkan.

Berikut adalah faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur atau tindihan :

  • Kualitas tidur yang buruk

Berbagai gangguan tidur, seperti insomnia, narkolepsi, dan kurang tidur bisa jadi penyebab tindihan. 

  • Tidur dalam posisi terlentang

Anehnya, tidur telentang yang disebut sebagai posisi tidur paling sehat justru bisa jadi faktor utama yang menyebabkan kelumpuhan tidur.  Posisi ini membuat orang yang tidur lebih rentan mengalami tindihan karena peningkatan tekanan pada paru-paru dan saluran udara.

  • Genetika

Kamu tidak salah baca. Benar adanya bahwa tindihan bisa  terjadi dalam keluarga.  Kelumpuhan tidur bisa diwariskan.

  • Masalah mental

Hubungan antara kelumpuhan tidur dan kesehatan mental belum dieksplorasi dan diteliti lebih lanjut, tetapi statistik menunjukkan bahwa orang dengan trauma, PTSD, dan berbagai gangguan kecemasan cenderung mengalami kelumpuhan tidur.

Baca Juga :

6 Hal Aneh Ini Terbukti Secara Ilmiah Dapat Membuat Kamu Makin Sehat

Penasaran Mengapa Pria Sulit Mendengarkan Wanita? Berikut Penjelasan Ilmiahnya!

Pria dan Wanita Cemburu karena Berbagai Alasan. Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya, Loh!

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

11 Manfaat dan Penggunaan Cuka Beras yang Menakjubkan untuk Kesehatan

Cuka beras merupakan bumbu dapur yang populer dalam