lebih pintar, lebih bahagia, dan lebih sejahtera. Perbaikan ini harus dilakukan dengan menumbuhkan pemikiran positif dalam segala hal. Namun, pemikiran positif untuk memperbaiki diri memiliki aturan tersendiri.
Untuk mewujudkan hidup yang lebih damai dan bahagia, berikut aturan yang bisa kamu adaptasi :
- Berpikir positif tapi realistis
Berpikir positif dan optimistis mengejar impian adalah hal yang baik, tetapi impian harus tetap realistis. Kamu tidak bisa menjadi pengusaha sukses secara instan usai lulus kuliah, tentu ada hal-hal yang perlu kamu lakukan untuk memulai karier.
- Manjakan diri tapi jangan mudah tergoda
Usai lelah bekerja atau memiliki hari yang berat lainnya, mungkin kamu tergoda untuk belanja atau pergi menghibur diri dengan makan di restoran favorit. Tentu kamu boleh melakukannya sebagai self reward, tapi jangan sampai tergoda pada hiburan yang berlebihan, seperti impulsive buying karena melihat banyak barang diskon.
- Habiskan waktu dengan teman-teman yang seru, tapi jangan lupakan waktu untuk diri sendiri
Ketika menghadapi kesulitan, merasa penat, atau tertekan, orang biasa mencari pelarian dengan pergi bersama teman-teman yang seru. Dengan begitu, mereka akan merasa lebih baik karena bisa melupakan masalah sejenak dengan tertawa bersama teman.
Meskipun begitu, kamu tidak boleh lupa untuk meluangkan waktu bagi diri sendiri. Ketika kamu sedih, tertekan, kesal, kamu boleh menangis dan meluapkan emosi kamu. Beri waktu pada diri sendiri untuk merasakan emosi-emosi negatif itu. Jangan hanya menutupinya dengan pergi bersama teman.
- Coba alihkan emosi negatif ke arah yang konstruktif
Emosi negatif, seperti cemburu, marah karena masalah pekerjaan, tertekan dengan kondisi rumah tangga, atau hal-hal lainnya, tidak boleh ditahan.
Coba luapkan emosi itu dengan cara yang positif, seperti berlatih tinju, berlari, berenang, atau mungkin kamu bisa pergi ke tempat karaoke untuk bernyanyi sambil meluapkan emosi.
- Boleh membantu orang lain, tetapi jangan sampai melelahkan diri sendiri
Membantu sesama memang baik, tetapi jangan sampai membantu sesama membuat kamu jadi lupa mengurus diri sendiri. Jangan sampai kamu menjadi kelelahan karena membantu orang. Hal ini berlaku bagi siapa saja, termasuk anggota keluarga.
Jika anak selalu meminta bantuan untuk mengerjakan PR, merapikan kamar, memakai pakaian setelah mandi, atau mengambilkan makan, kamu bisa mengabaikan dia dan membiarkannya melakukan aktivitas itu sendiri.
Selain mengurangi rasa lelah, ini juga menjadi cara agar anak menjadi lebih mandiri.
- Kamu boleh meluangkan waktu istirahat
Ketika menjumpai hal berat atau sulit, kamu boleh meluangkan sedikit waktu untuk beristirahat. Pikiran dan perasaan butuh istirahat. Daripada kamu menghabiskan waktu dengan perasaan frustrasi atau kebingungan, lebih baik kamu sisihkan waktu untuk hal lain. Kamu bisa memasak, menggambar, menikmati teh hangat, dan lainnya.
Ketika pikiran sudah jauh lebih jernih, kamu pun bisa melanjutkan aktivitas dan mencari solusi atas masalah atau pekerjaan yang membuatmu frustrasi.
- Belajar melepaskan apa pun, baik orang atau benda
Tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini. Baik itu keluarga, teman, pasangan, atau benda-benda yang kamu miliki. Jika orang atau benda tertentu mengganggu kehidupan kamu, belajarlah untuk melepaskan mereka.
Sebagai contoh, ketika kamu membuang barang-barang tak terpakai di kamar, maka kamar akan terlihat lebih rapi dan bersih, bukan? Seperti itu pula yang terjadi pada sebuah hubungan. Kadang kamu harus melepaskan sesuatu untuk membuat hidupmu jadi lebih sehat.
Baca Juga :
Tak Perlu Malu, 5 Hal Dalam Hidup Ini Justru Layak Dapat Pujian
Ini Alasan Wanita Usia 50 Tahunan Merasa Hidupnya Lebih Bahagia
Cara Bertahan Hidup di 4 Krisis Usia
Facebook Comments