Menerima pujian bisa membuat kamu merasa nggak enak. Coba ingat-ingat lagi kapan terakhir seseorng memuji kamu: bagaimana kamu meresponnya? Apakah kamu menyuruh mereka diam atau kamunya yang jadi diam karena malu? Atau, apakah kamu bisa berteriima kasih kepadanya dengan mudah? Banyak orang yang emang kesulitan dan selalu merasa tidak yakin bagaimana caranya menerima pujian. Padahal, caramu menyikapi hal ini sangat penting untuk sebuah hubungan yang sehat dengan dirimu sendiri dan orang lain.

Gagal menerima pujian dengan benar menunjukkan bahwa kamu kurang rasa percaya diri. Selain semakin memberi makan pikiran negatifmu tentang dirimu senidiri alih-alih menghentikannya, kamu juga bisa-bisa malah menyinggung orang yang memujimu.

Jika kamu ingin belajar menerima pujian dengan baik, hentikan kebiasaan ngomong hal—hal ini sebagai respon.

“Eh, iya ini yang motong di salon emang hebat banget.”

Pernahkan seseorang memuji rambutmu yang nampak semakin indah akhir-akhir ini? Bukannya bilang terima kasih saja padanya, kamu malah menyebut-nyebut nama orang lain atau hal lain sebagai penyebab rambutmu jadi indah. Atau, di situasi lain, ketika kamu dipuji oleh atasanmu di tempat kerja, bukannya kamu menerima pengakuan ini dan menjadikan ini motivasi, kamu menyebut rekan-rekan tim yang lain sebagai bintang dari keberhasilanmu.

Rendah hati sih memang kamu dengan kebiasaan-kebiasaan ini. Tetapi, ini juga menunjukkan bahwa kamu tidak berani menerima sisi-sisi positifmu sendiri. Lain kali ketika kamu berencana untuk menyebut orang lain saat menerima pujian, ingatkan dirimu sendiri bahwa kamu pun juga sudah bekerja keras untuk meraih hasil itu. Percayai dan terimalah pujian tersebut. Jangan merasa orang yang memuji kamu hanya sekedar sopan santun. Kamu tentu sangat boleh menyebut pihak lain yang berkontribusi, tapi jangan lupakan dirimu.

“Ah, enggak deh, bohong!”

Ketika seseorang mengingatkanmu bahwa kamu keren, jangan pernah menanggapinya dengan katakata ini. Coba deh pahami. Ia yang memberimu pujian begitu terkesan denganmu dan memilih melakukan hal yang mungkin baginya juga tidak biasa: mengekspresikan kekagumannya. Ia melakukan ini karena ingin memastikan kamu mendapat pengakuan buat upayamu. Jadi, tersenyum dan menghargai kebaikannya adalah hal paling tepat yang bisa kamu lakukan untuk menghagainya, bukannya berdebat dengannya dan membuat mereka merasa bahwa apresiasi mereka tidak disambut baik.

“Oh, beneran? Menurutmu gitu?”

Kamu mungkin khawatir kamu akan dianggap sebagai orang sombong ketika kamu menerima pujian secara langsung tanpa berusaha mempertanyakannya atau menunjukkan kekagetanmu. Namun, meneriima pujian karena kamu sudah berhasil meraih sebuah gol atau sesuatu yang kamu lakukan dengan upaya kuat tidak membuatmu terdengar sombong, ini hanya sekedar fakta.

Cewek, terutama, mengalami banyak kesulitan menerima pujian karena dibesarkan dengan pemahaman bahwa feminin berarti rendah hati dan tidak asertif. Kini saatnya mendobrak kungkungan ini dan menjadi wanita yang percaya diri.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Praktik Terbaik untuk Memulai Bisnis Online yang Ramah Lingkungan

Kerangka praktik yang disengaja yang diadaptasi pada tahap