Wax, bercukur, memangkas, atau memilih membiarkan rambut kewanitaanmu bebas. Tak epduli apa pun yang kamu lakukan dengan rambut kewanitaan, satu hal yang benar: kita semua punya opini tentang seperti apa rambut di area intim itu harus terlihat. Obsesi terhadap area tersebut telah memercikkan berbagai mitos dan ketidakpercayadirian terhadap cara terbaik untuk mempercantiknya. Tapi, apakah kamu pernah sejenak mempertanyakan apa yang dikatakan rambut kewanitaan di areamu terhadap kesehatanmu? Karena, kamu bisa melihat berbagai tanda-tanda kesehatan dari mengamati rambut kewanitaan.
Kamu jadi lebih tua
Memang, mungkin ini bukan sesuatu yang kamu butuh diberitahu oleh rambut kewanitaanmu. Namun, kamu bisa menduga bahwa rambut kewanitaan memang akan berubah seiring dengan bertambahnya usiamu, terutama ektika kamu sudah mencapai usia menopause. Setelah menopause, akan ada penurunan pada keseluruhan pertumbuhan rambutmu. Dan, ini berarti bukan hanya rambut yang ada di kepalamu, tetapi juga rambut di area paling sensitifmu. Bagaimana bentuk perubahannya? Selain menjadi lebih tipis dan botak seperti rambutmu, maka rambut tersebut juga akan mulai berubah warna, seperti uban yang ada di kepalamu.
Kamu butuh mengecek hormonmu
Hormon bisa jadi sahabat terbaik atau musuh terburukmu. Ketika hormonmu berada pada keseimbangan yang seharusnya, maka hormonmu akan mengatur segalanya mulai dari sistem kekebalan tubuh hingga mood-mu. Tapi, ketika hormonmu menjadi tidak karu-karuan, maka kamu jadi bisa kelebihan berat badan, merasa sangat lelah, dan menumbuhkan rambut yang jumlahnya terlalu banyak, termasuk rambut kewanitaan. Jadi, jika kamu melihat bahwa rambut di area tersebut seperti tumbuh dengan terlalu brutal, maka bisa jadi kamu memiliki masalah hormon dan sebaiknya memeriksakan hal itu. Mengapa? Karena, tumor kelenjar adrenalin atau rahim bisa mensekresi testosteron yang bisa menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih. Dan, tumor ini harus segera ditemukan agar tidak berbahaya.
Tapi, jika memang kamu menderita tumor ini, bukan sekedar rambut kewanitaan yang tumbuh liar yang akan jadi tandanya. Testosteron yang meningkat juga akan menumbuhkan rambut di area lain, seperti dagu, selain juga menyebabkan jerawat, penipisan rambut kepala, dan suara yang jadi lebih dalam.
Kamu perlu berhenti mencukur area kewanitaanmu
Berdasarkan sebuah studi, ditemukan bahwa sebagian besar wanita mencukur atau memangkas rambut kewanitaannya, sebagian atau seluruhnya. Memang, tak ada yang salah dengan ini. Tapi, cukur dan wax vagina bisa menyebabkan beberapa masalah jika kamu tak melakukannya dengan cara yang benar. Misalnya, bentol warna merah yang menyakitkan? Itu adalah rambut yang tumbuh di dalam. Resiko terjadinya rambut seperti itu cukup besar. Selain itu, kulit mati yang berlebih di area tersebut juga memperparah. Karena itu, kamu harus berhati-hati saat mencukur. Atau, kamu bisa milih menggunting saja sebagian tapi meminimalisir resiko.
Facebook Comments