Setiap ibu pasti akan sangat bangga melihat anak puasa dengan tekun dan menjalankan kewajiban beragama. Walaupun mungkin terdengar berat, tetapi jika fisik si kecil kuat dan prima, maka sebenarnya ibu tidak perlu khawatir. Karena secara kesehatan, puasa sebenarnya juga membawa dampak baik bagi tubuh jika dilakukan dengan benar. Walau demikian, tentu saja sebagai seorang ibu tetap khawatir dengan saat anak puasa, apalagi dengan aktifitas yang padat. Tips-tips di bawah ini bisa membantu ibu mendukung anak puasa sekaligus memberikan nutrisi yang terbaik.

1. Menu sahur penuh protein

Protein sangat penting sebagai sumber energi dan kalori yang baik. Sifat protein yang lambat dicerna bisa memberikan rasa kenyang lebih lama. Agar seimbang, sebaiknya memadukan berbagai sumber protein saat sahur dalam porsi yang kecil. Sepotong omelet keju dan roti berisi selai kacang serta segelas susu merupakan contoh yang baik. Usahakan tidak mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat yang sudah diolah seperti roti manis, pasta dan nasi goreng. Karbohidrat yang sudah berubah menjadi pati mengandung glukosa tinggi yang membuat tubuh menjadi mengantuk saat mencernanya. Sumber protein yang cukup baik lainnya adalah, mentega, almond, lentil, kedelai, dan kacang-kacangan.

2. Mencegah dehidrasi

Salah satu masalah yang sering terjadi saat anak puasa adalah kekurangan cairan atau dehidrasi. Bagaimanpun sangat susah bagi anak kecil untuk menahan rasa haus atau mengurangi aktifitas berlebih saat berpuasa. Terlebih jika sudah bermain, pasti keasyikan dan lupa diri. Waktu diantara buka dan sahur sangat penting bagi ibu untuk memastikan si kecil cukup minum dan serat. Biasakan anak menyantap buah-buahan segar ketika berbuka dan minum green smoothie yang terdiri dari buah dan sayuran saat sahur. Sehabis berbuka, beri cemilan berupa yogurt dan juga minum air yang banyak sebelum tidur agar tubuh tidak terlalu dehidrasi.

3. Menghindari makanan pedas dan berminyak

Mungkin sedikit anak yang suka makanan pedas, namun sudah pasti semua anak suka makanan yang digoreng. Contoh makanan yang sudah pasti berhasil membangkitkan selera adalah ayam goreng tepung, tempura, nugget, dan banyak lagi. Mengkonsumsi makanan berminyak dan pedas saat puasa beresiko terhadap gangguan pencernaan dan naiknya asam lambut. Inilah yang menyembabkan perut terasa kembung, mual dan pusing setelah makan. Biasakan menumis, merebus atau mengukus lauk pauk khusus saat berpuasa agar lambung si kecil tetap sehat.

4. Menjaga porsi makan

Si kecil mungkin tergoda untuk makan sebanyak-banyaknya saat sahur atau berbuka untuk mengusir rasa lapar. Hal ini sangat tidak dianjurkan karena akan membuat perut kembung dan pencernaan tidak lancar. Saat berbuka, makan sedikit dulu agar perut tidak kaget lalu dilanjutkan dengan mengambil porsi lainnya. lebih baik makan dalam porsi kecil dengan selang waktu 1.5 jam untuk memberi kesempatan lambung mencerna makanan terlebih dahulu. Jika makanan utama termasuk makanan berat, hidangkan dengan salad dan buah segar untuk mempermudah pencernaan.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Praktik Terbaik untuk Memulai Bisnis Online yang Ramah Lingkungan

Kerangka praktik yang disengaja yang diadaptasi pada tahap