Media yang kita dengar dan lihat setiap hari mempromosikan satu jenis hubungan percintaan: hubungan penuh drama dimana cinta adalah sebuah proses menyakiti disakiti tiada akhir. Seolah cinta yang penuh kecemburuan, kecurigaan, dan rasa posesif adalah satu-satunya jenis hubungan romantika yang ada. Padahal di dunia nyata, hubungan semacam ini tidak menyenangkan. Hubungan dewasa mungkin terasa “agak membosankan” karena kurang meledak-ledak. Akan tetapi, beginilah cinta ketika rasa telah selesai bergejolak dan tinggal tenang. Beginilah hubungan sehat sehatusnya.

Jika kamu mengalami tanda-tanda seperti ini, maka selamat ya, maka cintamu dan dia adalah sebuah hubungan dewasa. Kamu tak perlu lagi khawatir hubungna kalian akan mudah kalah oleh waktu dan masalah.

Menjadi pasangannya tidak berat.

Hubungan cinta yang penuh drama akan memberimu perasaan tidak pasti dan cemas yang tidak berhenti-berhenti. Kamu selalu merasa khawatir dia akan meninggalkanmu atau menjadi jahat kepadamu. Kamu harus hati-hati kalau tidak mau bertengkar dan menjadi fatal. Dalam sebuah hubungan dewasa, menjadi pasangannya tidak terasa seperti tugas. Justru, rasanya mudah dan alami.

Kamu tak harus kontakan 24/7.

Salah satu bagian dari hubunan dewasa adalah menyadari bahwa setiap individu mempunyai dunianya masing-masing, begitu pula dengan pasangan. Artinya, selalu bersama setiap saat adalah hal yang tidak mungkin, dan ini tidak mengapa. Bahkan, justru ini menyenangkan. Memiliki duniamu sendiri dan membiarkannya menjalani kehidupannya di luar kebersamaan kalian akan membuat rindu semakin melanggengkan hubungan.

Baca juga Semua Wanita Pasti Ingin Dihargai Dalam Hubungan, Jika Dia mempunyai Beberapa Sifat Ini Maka Pikirkanlah Lagi Hubungan Kalian

Kamu tak ingin mengubah satu sama lain.

Kadang dalam hubungan percintaan, kamu menginginkan satu sama lain menjadi sosok ideal dambaan masing-masing. Padahal, hal ini tidak akan pernah berujung pada kebahagiaan. Ini adalah sumber drama banyak hubungan. Tetapi, dalam sebuah hubungan dewasa yang sehat, kamu dan dia tidak akan saling berusaha mengubah. Mengubah kebiasaan buruk jelas adalah langkah untuk saling membangun satu sama lain: seperti jika dia terlalu banyak minum alkohol atau kamu suka diet sampai sakit maag. Akan tetapi, mengubah orang secara keseluruhan tak boleh menjadi gol hubungan cinta yang dewasa. Meskipun tak sempurna, kalian akan saling menerima.

Dia menyeimbangkanmu.

Pasangan yang sehat justru akan saling mengingatkan. Ia tidak akan setuju atau mengiyakan setiap aspek dari hidupmy. Alih-alih, ia akan membawa pandangan baru yang mungkin kadang berseberangan. Dan ini tidak akan membuat kalian bertengkar. Jika memang kamu salah, kamu akan senang dengan masukannya. Jika ini adalah pendapat yang sama-sama pribadi, kalian bisa saling hidup bersama tanpa harus selalu sepikiran.

Menunjukkan cinta lebih penting dari mengungkapkannya.

Semakin lama kalian bersama, berkata “aku cinta kamu” akan terasa klise. Kalian akan saling menunjukkan rasa itu dalam perbuatan, lewat senyum dan tingkahnya. Tak perlu sering mendengar kata cinta, kamu dan dia hidup di dalamnya.

Baca juga Asumsi-asumsi Yang Kamu Bayangkan Ini Justru Dapat Membuat Hubunganmu Berantakan. Stop Sekarang Juga!

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

9 Tips Menjaga Hubungan Interpersonal Yang Kuat

Manusia adalah makhluk sosial; kita bergantung pada hubungan