Setiap orang pasti pernah mengalami stress. Bahkan, sebuah studi menunjukkan bahwa sekita 33% otang dewasa mengalami stress berlebih. Kamu mungkin termasuk dari salah satu yang mengalaminya. Berbagai tekanan, seperti dari sekolah, kerja, hubungan, dan bahkan hal-hal sederhana seperti kemacetan yang harus kamu alami setiap hari setiap kali pulang dan pergi ke kantor atau lingkungan tempat tinggal yang tidak bersahabat bisa mengakibatkanmu terlalu stress. Lalu, seperti apakah tanda-tandanya? Beberapa di antara tanda-tanda ini mungkin tidak akan kamu duga, tapi jika kamu sampai mengalaminya, maka kamu harus waspada.
Jerawat
Jerawat adalah salah satu cara paling kelihatan bahwa seseorang sedang terlalu stress. Keika beberapa orang merasa terlalu stress, mereka cenderung lebih sering menyentuh wajah mereka. Ini bukanlah sebuah hal yang baik karena bisa menyebarkan bakteri kemana-mana dan menyebabkan jerawat berkembang. Beberapa studi juga mengkonfirmasikan bahwa stress bisa secara langsung menyebabkan jerawat. Dalam sebuah studi, disebutkan bahwa keparahan jerawat pada 22 orang sebelum dan sesudah ujian berbeda. Para remaja biasanya memang mengalami musim jerawat paling intens pada saat mereka tengah menghadapi stress. Selain stress, jerawt juga bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti perubahan hormone, bakteri, kelebihan produksi minyak, dan pori-pori yang terblokir.
Sakit kepala
Banyak studi yang menemukan bahwa terlalu stress bisa menyebabkan sakit kepala, sebuah kondisi yang ditunjukkan oleh rasa sakit di area kepala atau lleher. Bahkan, sakit kepala nini bisa kronis. Berdasarkan sebuah studi yang meneliti 267 orang, sakit kepala kronis biasanya dimulai dengan peristiwa stress yang keterlaluan. Studi yang lebih luas menunjukkan bahwa stress yang meningkat terhubung dengan peningkatan sakit kepala setelah setiap bulannya. Sebuah studi menunjukkan bahwa anggota militer yang mengalami sakit kepala berat, 67%-nya ternyata dipicu oleh stress, membuatnya menjadi pemicu sakit kepala yang paling umum di kalangan militer.
Sakit kronis
Rasa sakit dan nyeri adalah sebuah komplain yang umum yang merupakan akibat dari meningkatnya stress. Seuah studi menunjukkan bahwa para remaja yang terserang penyakit anemia sel sabit menemukan bahwa stress harian yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan level sakit pada hari yang sama. Studi lain menunjukkan bahwa hormon stress kortisol bahkan terkait dengan rasa sakit kronis. Rasa kronis ini membuat penyakit-penyakit berat menjadi semakin parah bagi penderitanya. Dan ini juga merupakan sebuah lingkaran setan, karena penyakit parah merupakan sumber stress, sedangkan terlalu stress berkontribusi terhadap meningkatnya rasa sakit yang dialami oleh penderita.
Jika kamu merasa bahwa kamu terlalu stress, maka segeralah melakukan hal-hal untuk mengurangi stressmu.
Facebook Comments