Kesehatan lambung dan usus kini adalah sebuah topik yang sangat terkenal dan digemari. Produk-produk probiotik menjadi populer dan uji mikrobioma bisa memberi tahu kita apa yang telah terjadi di dalam organ lambung kita. Mau yang lebih akurat dan umum lagi? Ada pemeriksaan feses atau tes tinja yang mengambil cara klinis untuk mengamati kotoran yang keluar dari tubuhmu. Pemeriksaan feses ini terutama dilakukan jika kamu memiliki gejala-gejala seperti ada darah di kotoran, mengalami diare, kelelahan yang kronis, dan penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
Lalu, hasil apa saja yang bisa dipetik dari pemeriksaan feses?
Parasit
Jika kamu mengalami diare, kram, mag, atau baru-baru ini melakukan perjalanan ke tempat-tempat dengan sanitasi yang kurang, bisa saja kamu dicurigai memiliki parasit. Doktermu akan meresepkan uji parasit dan telur lewat pemeriksaan feses. Caranya adalah dengan mengambil sampel tinja pada beberapa hari terpisah dan kemudian diamati untuk menentukan apakah ada parasitnya dan juga parasit jenis apa. Tinjamu lalu juga akan dipindai apakah ada telur-telut cacingnya.
Ambeien
Cemas saat melihat darah di kotoran? Jangan panik! Darah yang bisa terlihat ada pada tinja tidak selalu berarti bahwa kamu mengalami kanker. Bahkan, kemungkinan besarnya adalah kamu mengalami ambeien, yang merupakan pembengkokan pembuluh vena di daerah anus atau rektum bagian bawah. Pendarahan pada saat buang air besar adalah gejala yang paling umum dari ambeien. Namun, doktermu akan lebih bisa mengkonfirmasi ini jika kamu melakukan uji atau pemeriksaan fisik.
Kekurangan vitamin
Jika kotoranmu sangat bau yang sampai membuatmu menatapnya karena penasaran dan kamu bisa melihat lemak di sana, maka mungkin kamu kekurangan salah satu nutrisi. Kemungkinan, tubuhmu tidak mencerna dan meresap lemak dengan benar dan bisa jadi ini adalah gejala gangguan usus atau pankreas.
Lebih spesifiknya, tubuhmu mungkin tidak menyerap vitamin A, D, dan K, yang semuanya merupakan vitamin yang bisa menyerap lemak. Untuk mendiagnosa ini, dokter biasanya akan memerintahkan pemeriksaan feses, yang sebelumnya mengharuskan pasien menjalani diet tinggi lemak dalam periode 72 jam untuk menguji tingkat lemak yang ada pada tinja.
Iskemia usus
Iskemia usus adalah kerusakan pada jaringan usus besar yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah dan terkait dengan tak cukupnya suplai oksigen. Situasi ini biasanya sementara dna kerusakannya umumnya terbatas pada bagian-bagian terisolasi dari usus besar. Iskemia biasanya mempengaruhi orang-orang yang berusia 50 tahun ke atas. Ada beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan meningkatnya resiko iskemia, termasuk diabetes, athereskolerosis, kegagalan jantung, dan lain-lain. Selain itu, ada juga obat-obatan yang bisa meningkatkan resiko iskemia usus besar, seperti narkotika, diuretik, obat kemoterapi, dan obat-obatan antiobiotik tertentu. Gejalanya adalah kram abdomen tiba-tiba diiringi dengan hasrat untuk segera buang air besar. Pada pemeriksaan feses, akan terlihat bahwa warna kotoran tercampur darah.
Facebook Comments