You meet him every day, you know how capable he is about work, sometimes going lunch together, and most of important you both single! Wajar bila kamu tergoda memiliki crush bersama seorang rekan kerja. Sesekali mengirim pesan flirty mungkin terasa menyenangkan, namun bagaimana bila ia merespon terlalu jauh dan berharap menjadi sebuah hubungan yang serius? Beberapa meyakini bahwa berhubungan dengan rekan kerja adalah hal yang tabu dalam menggapai kesuksesan sekalipun rekan kamu sama-sama single. Art Markman, Profesor Psikologi dan Marketing dari Universitas Texas menjawab resiko dalam hubungan ini adalah terjadinya conflict–of–interest. Art menganalogikannya dengan hubungan profesional antara Psikolog klinis dengan pasiennya. Bila keduanya memiliki hubungan yang lebih dari sekadar dokter dan pasien maka hal tersebut tidak hanya membahayakan hubungan personal keduanya tapi juga secara klinis. Pengaruh dalam performa bekerja tentu adalah kekhawatiran utama belum lagi dengan anggapan rekan kerja lain dan tentunya bos.
Namun, tak sedikit pula yang meyakini bahwa disamping mendapatkan karir bukan salah kamu jika memang kamu juga mendapatkan pasangan yang tepat. Hal ini mungkin dibuktikan melalui survey yang dilakukan situs Career Builder dengan 40 persen respondennya mengaku pernah menjalin hubungan dengan rekan kerja, dan 31 persen diantaranya berujung dengan pernikahan. Di tahun 2007 duo penulis Helaine Olene dan Stephanie Kisee merilis buku Office Mate: Your Employee Handbook for Romance on the Job. Keduanya menuliskan berbagai tips dan trik untuk mendapatkan pasangan di kantor hingga bagaimana menjaga stabilitas karir disaat hubungan ini harus berakhir. Buku ini sendiri sempat menjadi kontroversi ketika toko buku kenamaan Barnes & Nobel menolak untuk menjual buku ini karena beranggapan terlalu provokatif namun pada akhirnya mengubah keputusan tersebut.
Meski terlihat menjanjikan, beberapa hal tetap harus menjadi pertimbangan kamu sebelum memulai hubungan ini;
- Check Your HR’s Manual
Let’s get real! Hal pertama yang dilakukan ketika rekan menyatakan perasaannya adalah mengecek peraturan kantor bukan mengenai perasaan kamu. Bagaimana pun kamu harus tetap menghormati perusahaan. Remember they build the company not for a dating pool. Bila tertulis kata “tidak diperbolehkan” maka hal tersebut lah yang harus kamu katakan pertama kali. Ingatkan kembali dia mengenai peraturan ini. Bila kalian berdua akhirnya sama-sama ragu, anggap lah ini hanya sebatas crush dan penyemangat dalam bekerja.
- The Break-up Plan
Kamu mungkin yakin bisa tetap bekerja secara profesional namun bagaimana bila semuanya harus berakhir? Meski terdengar pesimis, perlu diingat bahwa bila tak mampu menyelesaikannya dengan bijak karir menjadi hal yang pertama terkena imbasnya. Seeing your EX everyday is _____. (Fill the blank and ask yourself are you ready for that?).
- The Meaning of Success for both of you
Selalu ingat tujuan akhir kamu bekerja. Love may can conquer all. Namun, apakah kamu juga percaya bahwa cinta dapat menjadi faktor pembawa kesuksesan bagi kamu, oh wait, bagi kalian berdua? Career with or no love, you choose! Namun dengan pertimbangan yang rasional, setidaknya usaha kamu untuk meraih sukses tak terkesan sia – sia.
Facebook Comments