Ada banyak artikel yang telah ditulis tentang mengapa seseorang selingkuh, akan tetapi banyak yang hanya mempropagandakan mitos selingkuh karena tidak ditulis oleh orang yang benar. Sementara it, ada begitu banyak orang yang terus melanjutkan perselingkuhan mereka, mencari-cari alasan dalam mitos-mitos tersebut. Kebanyakan dari artikel tersebut ditulis oleh orang-orang yang merupakan korban perselingkuhan, yang membicarakan hal itu dari perspektif korban.

Berikut adalah beberapa mitos selingkuh yang dibongkar bukan oleh korban, tapi oleh mereka yang pernah menjadi tukang selingkuh, tapi pada akhirnya telah menemukan jalan yang benar dan keluar dari hobi tersebut.

Tukang selingkuh tidak benar-benar mencintai pasangan mereka

Ini adalah mitos selingkuh yang sebenarnya merupakan omong-kosong, setidaknya di sebagian besar kasus. Selingkuh tidak ada hubungannya dengan cinta. Banyak peselingkuh yang mengkhianati orang yang mereka cintai, padahal mereka sama sekali tidak memiliki perasaan terhadap rekan selingkuh mereka.

Bahkan, kebanyakan seseorang berselingkuh ketika mereka sangat mencintai orang lain. Karena mencintai seseorang dengan begitu hebat sebenarnya menakutkan. Selingkuh adalah salah satu cara untuk mensabotase perasaan itu dan membuat batasan antara seseorang dengan yang disayanginya. Kadang, selingkuh juga dilakukan sebagai rencana backup seandainya orang yang disayanginya meninggalkan mereka.

Para tukang selingkuh adalah narsisis

Beberapa tukang selingkuh mungkin narsis, tapi kamu tak harus memiliki gangguan narsisme untuk bisa terlibat perselingkuhan.  Sebuah mitos selingkuh dan kebohongan belaka bahwa tukang selingkuh itu tidak punya perasaan atau kata hati. Padahal, sama seperti kesalahan-kesalahan lain dalam hubungan, menyakiti pasangan dengan berselingkuh adalah perbuatan salah yang seringkali disadari oleh mereka yang melakukannya. Menyakiti orang yang kita sayangi adalah hal yang sangat mungkin terjadi, manusiawi, tapi bukan berarti perbuatan salah.

Terus-mempercayai bahwa tukang selingkuh adalah sosiopat adalah mitos selingkuh yang membuat banyak orang salah mengidentifikasi orang lain. Karena pasangannya baik, tak percaya bahwa ia mungkin berselingkuh.

Tukang selingkuh melakukannya karena ada yang tidak mereka dapatkan dari sebuah hubungan

Ini adalah perbuatan menyalahkan korban dan jelas mitos selingkuh yang omong kosong. Memang, hubungan yang dijalani seseorang yang berselingkuh mungkin tidak sempurna, tetapi, siapa sih yang memiliki hubungan sempurna? Setiap hubungan, baik pacaran maupun pernikahan, bahkan pertemanan, memiliki kegagalannya masing-masing. Setiap orang pernah dikecewakan dan merasa frustasi dengan pasangannya. Bahkan,  saat sedang terikat dalam hubungan pun, setiap orang bisa merasa kesepian dan terisolasi. Tapi, ini bukanlah apa yang menyebabkan perselingkuhan terjadi.

Tukang selingkuh akan selalu menjadi tukang selingkuh, tak akan pernah berubah.

Mungkin memang ada tukang selingkuh yang sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa diubah, sehingga mereka pasti akan melakukannya dalam hubngan. Tapi, selingkuh itu bukanlah penyakit bawaan karena DNA,  atau sesuatu yang tidak bisa disembuhkan. Hal ini terjadi karena mereka tidak punya kekuatan untuk berubah, atau bahkan hanya karena mereka brengsek. Mereka bisa berubah, jika mereka mau.

Faktanya, ada banyak orang yang hanya selingkuh sekali dalam pernikahan. Dan setelah rekonsiliasi, mereka kembali pada pasangannya dan menjadi keluarga bahagia, tanpa perselingkuhan atau pengkhianatan.

Baca juga Mengejutkan! Inilah Fakta-Fakta Menarik Tentang Tukang Selingkuh Berdasarkan Studi

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

10 Tanda Anda Mungkin Memiliki Teman Palsu di Sekitar Anda

Pernahkah Anda merasakan firasat bahwa seseorang yang dekat