Air membentuk sekitar 60 persen tubuh manusia dan memainkan peran integral dalam semua aspek kehidupan. Namun, banyak orang khawatir dengan berat airnya. Hal ini terutama berlaku bagi atlet profesional dan binaragawan yang ingin menurunkan berat badan atau memperbaiki penampilan. Edema, atau retensi air berlebihan, biasanya tidak berbahaya, namun bisa jadi merupakan tanda masalah medis yang lebih besar seperti penyakit jantung, hati, atau ginjal. Retensi air juga umum terjadi pada wanita selama fase luteal dari siklus menstruasi dan selama kehamilan. Berikut enam cara mengurangi berat air secara alami dan efektif.

  1. Kurangi Natrium

Mengganti makanan tinggi sodium dengan makanan alternatif rendah sodium adalah langkah awal yang sederhana dalam menurunkan berat badan. Terlalu banyak natrium, atau garam, dapat langsung menyebabkan retensi air. Karena tubuh harus menjaga keseimbangan rasio natrium dan air agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh akan menahan air jika terlalu banyak garam yang dikonsumsi. Pedoman diet terbaru mengusulkan pembatasan asupan garam tidak lebih dari 2.300 mg per hari. Meskipun garam meja memiliki kandungan natrium yang signifikan, makanan olahan mengandung 75 persen natrium yang dikonsumsi seseorang. Keju, daging dingin, roti, makan malam beku, campuran sup, dan camilan gurih termasuk di antaranya. Makanan alami rendah garam, seperti sayur mayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

  1. Minum lebih banyak air

Minum air, bertentangan dengan kepercayaan populer, sebenarnya dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh menyimpan air tambahan guna mengimbangi kekurangan air yang masuk. Air membantu fungsi ginjal dengan membiarkan kelebihan air dan garam dikeluarkan dari tubuh. Orang dewasa sebaiknya mengonsumsi kurang lebih dua liter air setiap hari. Mengganti minuman manis dengan air murni merupakan strategi yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan air harian tubuh.

  1. Tidur Lebih Banyak

Tidur sama pentingnya bagi kesehatan seperti halnya diet dan olahraga, menurut penelitian. Tidur dapat mempengaruhi saraf simpatis ginjal di ginjal, yang mengatur keseimbangan garam dan air. Tidur malam yang nyenyak juga dapat membantu tubuh menjaga hidrasi dan mengurangi retensi air. Usahakan untuk mendapatkan durasi tidur yang sehat per malam, yang biasanya tujuh hingga sembilan jam bagi kebanyakan orang.

  1. Kurangi Asupan Karbohidrat

Karbohidrat, sering disebut karbohidrat, menyebabkan tubuh menahan air. Saat kita makan karbohidrat, kita menyimpan energi sebagai molekul glikogen. Setiap gram (g) glikogen disertai dengan tiga gram air. Mengurangi karbohidrat adalah cara cepat untuk menguras kadar glikogen, yang berarti berat air juga akan berkurang. Orang dewasa membutuhkan setidaknya 130 g karbohidrat per hari agar dapat berfungsi dengan baik, namun rata-rata makanan manusia mengandung jauh lebih banyak. Roti, nasi, dan pasta adalah karbohidrat yang umum. Berat air dapat dikurangi dengan mengganti beberapa karbohidrat harian dengan makanan berprotein tinggi seperti daging tanpa lemak, telur, dan produk kedelai.

  1. Kurangi Stres

Stres jangka panjang dapat meningkatkan kadar kortisol, yang berdampak langsung pada retensi cairan dan berat air. Hal ini mungkin terjadi karena stres dan kortisol meningkatkan hormon antidiuretik (ADH), yaitu hormon yang mengatur keseimbangan air dalam tubuh. ADH memberi tahu ginjal Anda berapa banyak air yang harus dikembalikan ke tubuh Anda dengan mengirimkan sinyal ke ginjal. Anda dapat mempertahankan jumlah ADH dan kortisol yang normal dengan mengendalikan tingkat stres, yang sangat penting untuk keseimbangan cairan serta risiko kesehatan dan penyakit jangka panjang.

  1. Suplemen

Solusi alami untuk retensi air termasuk vitamin B-6 dan magnesium oksida. Suplemen ini terjadi bersamaan dengan ginjal untuk membantu menghilangkan kelebihan air dan natrium dari tubuh. Kedua suplemen ini sangat efisien dalam meredakan gejala sindrom pramenstruasi, atau PMS, termasuk retensi air, menurut penelitian. Mereka juga dapat membantu mengatasi kembung di perut, pembengkakan kaki, dan nyeri payudara. Sebelum mengonsumsi suplemen baru apa pun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter karena mungkin memiliki efek samping atau mengganggu resep lain.

Baca Juga :

Merasa Kembung dan Berat? Turunkan Berat Air Dengan Cara Ini

<strong>4 Makanan Vegan yang Menyebabkan Kembung</strong>

7 Efek Samping dan Resiko Kesehatan dari Konsumsi Stevia

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Teh Detoks Penangkal Flu Terbaik untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh di Musim Dingin

Saat ini kita sedang mengalami puncak musim dingin,