Kita semua sudah mengalami pasang surut jatuh cinta. Mulai dari menaksir teman sekolah, berkencan, bertemu teman baru di saat kuliah, mulai berkencan lagi, kemudian mencoba berbagai aplikasi kencan, bertemu orang baru, dan seterusnya.

Tapi saat sudah mencapai usia seperempat abad, kita mulai bertanya-tanya, manakah cinta sejati yang sesungguhnya? Apakah dia adalah jodohku, atau jangan-jangan dia jodoh orang lain?

Nah, ternyata menurut sains, orang akan cenderung menemukan cinta sejati di usia 27 sampai 35 tahun!

Yuk, kita pelajari cabang ilmu pengetahuan dan jiwa manusia yang menarik berikut:

  1. Kehidupan percintaan kita ternyata bisa diartikan dalam teori matematika

Melansir dari Bright Side, seorang matematikawan bernama Hannah Fry telah melakukan penelitian yang mengungkap usia di mana orang paling sering menemukan cinta sejati. 

Dalam penelitiannya, dia mengandalkan pola, statistik, dan algoritma berbasis matematika, termasuk “teori penghentian optimal”.

Singkatnya, ada sejumlah orang yang berpotensi bisa menjadi teman hidup kita sepanjang usia, dan kualitas hubungan ini akan bervariasi. 

Menurut teori ini, kita dapat memprediksi berapa banyak pacar secara hipotetis yang akan kita miliki sebelum menemukan “jodoh”. Teori ini juga memberi tahu kita, kapan harus berhenti mencari dan berkomitmen untuk kandidat terbaik.

  1. Orang memaksimalkan peluang menemukan pasangan yang sempurna setelah usia 27 tahun

Teori matematika menemukan bahwa peluang menemukan cinta sejati dengan orang yang kita kenal selama awal kehidupan percintaan, sangat rendah.

Misalkan kamu ingin menikah sebelum usia 40 tahun, dan kamu pertama kali mulai berkencan pada usia 15 tahun. Artinya, kamu tidak mungkin menemukan akhir yang bahagia dengan orang yang kamu kencani dari usia 15 hingga 27 tahun.

Antara usia 27 dan 35 tahun adalah usia yang memungkinkan kamu memilih seseorang yang lebih baik untuk kamu daripada semua orang yang pernah kamu kencani sebelumnya. 

  1. Kita membutuhkan pengalaman hubungan yang gagal

Setiap orang yang kamu kencani sebelum kamu berusia 27 tahun adalah bagian dari proses yang akan menuntun kamu menemukan cinta sejati. 

Pengalaman dari hubungan masa lalu akan memungkinkan kamu untuk belajar dan memahami apa yang kamu harapkan dari pasangan.

Cinta pertama akan meningkatkan kemampuan kamu untuk mengamati orang, dan membantu kamu mengenali mana yang paling cocok untuk kamu. 

Di akhir usia dua puluhan, dan saat kamu memasuki usia tiga puluhan, kamu akan menjadi dewasa dan cukup berpengalaman, sehingga kamu akan memiliki ekspektasi yang lebih realistis tentang apa yang kamu cari dalam hubungan percintaan.

  1. Orang akan mulai memikirkan jodoh di pertengahan hingga akhir usia 20-an

Kamu mungkin secara tidak sadar sering melakukan hal ini, bahkan tanpa mengetahui semua tentang teori matematika yang sudah disebutkan di atas. 

Orang cenderung mulai secara serius mempertimbangkan potensi “jodoh” ketika mencapai usia pertengahan umur 20-an hingga akhir umur 20-an. 

Teori matematikawan terkadang bertabrakan dengan perilaku manusia. Ia mengungkapkan, cinta selalu melampaui angka. Matematika tidak berbohong, tapi hati juga tidak bisa berbohong. 

Jika kamu menemukan seseorang yang menurutmu bisa menjadi teman hidup kamu sampai maut memisahkan, bahkan ketika kamu menemukannya sebelum usiamu menginjak 27 tahun, itu adalah sesuatu yang baik. Lakukan sesuai kata hatimu!

Baca Juga :

Apakah Pasangan Kamu Adalah Cinta Sejatimu? Temukan Jawabannya!

Cinta Sejati atau Bukan Ya? Ini Tandanya Biarpun Dia Mirip Cinta Sungguhan, Tetapi Bukan Soulmatemu

3 Fakta tentang Cinta Sejati yang Harus Diketahui Setiap Cewek

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

9 Tips Menjaga Hubungan Interpersonal Yang Kuat

Manusia adalah makhluk sosial; kita bergantung pada hubungan