Hampir semua cerita diakhiri dengan pernikahan kedua tokoh utamanya dan maka sudah bisa dipastikan mereka akan bahagia. Padahal, di kehidupan nyata, pernikahan adalah sebuah awal dan bukan akhir. Perjuanganmu baru dimulai dari detik kamu mengikat janji setia dalam kondisi apapun. Dan semua orang yang sudah pernah menikah pasti setuju bahwa mempertahankan mahligai rumah tangga, jauh lebih sulit daripada mendapatkan tambatan hati untuk dibawa ke jenjang pernikahan. Agar kamu bisa mengintip rahasia di balik pernikahan yang langgeng dan bahagia, beberapa pasangan berbagi rahasia mereka bisa bertahan sejauh ini.
1. Tidur dalam keadaan marah
Seringkali kamu mendengar nasihat, janganlah tidur dalam keadaan marah kepada pasanganmu. Pada kenyataannya, membawa tidur masalah terkadang diperlukan dalam kehidupan pernikahan. Beberapa hal akan terasa sepele di pagi hari ketika kamu melihat wajahnya yang tertidur nyenyak di sebelahmu. menunda pertengkaran bisa menghindarkan ledakan emosi dan juga memberi kesempatan masing-masing pihak untuk berpikir ulang.
2. Ungkapan cinta
Tidak hanya saat pacaran saja ungkapan cinta dibutuhkan, tetapi bahkan sampai kalian menjadi kakek nenek. Tidak perlu berupa bunga atau coklat di hari spesial, yang terpenting adalah yang ditunjukkan sehari-hari. Hal-hal ini bisa berupa kecupan mesra di pagi hari, memeluknya sepulang kerja, atau sesekali menyiapkan bekal makan siang kesukaannya. Setelah menikah, kamu akan menjadi orang terdekat bagi pasanganmu. Jika bukan kamu yang berusaha menyenangkannya setiap hari, lalu siapa lagi?
3. Faktor keuangan
kecuali kalian adalah berdua sangat kaya raya dan berpenghasilan stabil dengan beban kerja sedikit, saat itulah uang bukan lagi menjadi masalah. Tetapi untuk pasangan muda yang masih merintis kehidupan rumah tangga mereka dari bawah, faktor keuangan bisa menjadi akar masalah dalam setiap konflik. Diperlukan kesamaan visi dan prinsip dalam mengatur keuangan untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Bicarakan dengan tegas dan terbuka sebelum kamu memutuskan untuk menikah agar tidak menjadi halangan.
4. Dimulai dari hati
Pasangan yang bahagia terdiri dari dua orang yang seang bahagia juga. Bagaimana kamu bisa membahagiakan seseorang jika dalam hatimu selalu mengeluh. Saat susasana hati sedang buruk, tidak perduli apapun yang dilakukan oleh pasanganmu, maka kamu tetap saja merasa Ia menyebalkan. Begitupula sebaliknya, ketika kamu sedang bahagia, maka suasana hati pasanganmu juga akan ikut bagus. Karena itu selalu berusaha untuk berpikir positif dan intropeksi diri. Langkah awal dalam memiliki hubungan yang damai dan menyenangkan adalah kebahagiaan dirimu sendiri.
5. Pernikahan yang bahagia
Pada akhirnya sebuah bahtera rumah tangga yang bahagia ditentukan oleh dua hal; toleransi dan memaafkan. Manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan. Manusia pasti akan mengalami perubahan karena pengaruh tekanan hidup, pendewasaan, kepahitan, kehilangan dan lainnya. Disisi lain, manusia juga mungkin tidak akan pernah bisa merubah sifat asli atau kebiasaan buruknya. Oleh karena itu, toleransi dan beribu maaf dari kedua belah pihak sangat dibutuhkan dalam mempertahankan perkawinan dan tetap berbahagia di dalamnya.
Facebook Comments