Jika Anda menderita kulit kering di musim dingin atau bahkan jenis kulit Anda kering, Anda mungkin sudah mencoba sejumlah bahan pelembab sekarang. Lanolin adalah salah satu bahan yang menenangkan kulit kering, pecah-pecah, dan teriritasi. Siapa yang tidak ingat bahan pokok rumah tangga, Boroline, yang kita semua gunakan untuk mengatasi tumit pecah-pecah, siku kering, dan bibir pecah-pecah. Salah satu bahan utama di dalamnya adalah lanolin, itulah sebabnya produk ini masih dianggap memiliki sifat melembapkan.
Apa itu Lanolin?
Minyak yang ditemukan pada bulu domba, lanolin menjaga bulu wolnya tetap terdeodorasi dan terlindung dari air. Lanolin, juga dikenal sebagai ‘lemak wol’, karena berasal dari wol domba merupakan emolien populer yang digunakan dalam banyak kosmetik seperti kondisioner dalam, pelembap bibir, losion, krim wajah, dan krim puting susu. Meski berbentuk minyak, namun dianggap sebagai bahan yang tidak menyumbat pori-pori. Sederhananya, produk ini mengunci kelembapan sekaligus membiarkan kulit bernapas sehingga menjadikannya teman perawatan kulit yang sempurna untuk musim dingin.
Manfaat Lanolin
Karena sifatnya yang ringan dan non-oklusif, produk ini tidak terasa berat di kulit dan membentuk lapisan pelindung tipis pada kulit untuk mencegah hilangnya kelembapan. Ia juga memiliki khasiat penyembuhan sehingga menenangkan kulit kering dan teriritasi. Minyak lanolin adalah emolien. Ini mencegah hilangnya air dari kulit dan mempertahankan sifat pelembab alami sehingga menjadikannya kenyal dan lembut. Minyak ini juga membantu mengencangkan kulit, namun tidak mengurangi garis-garis halus dan kerutan seperti klaim umum. Klaim bahwa produk ini mengurangi garis-garis halus dan kerutan adalah menyesatkan karena hanya dapat membuat kulit kenyal untuk sementara sehingga garis-garis halus dan kerutan tidak terlalu terlihat dibandingkan biasanya.
Efek Samping Lanolin
Meskipun bermanfaat bagi mereka yang memiliki kulit kering, orang yang alergi terhadap wol sebaiknya menghindari bahan ini karena bahan ini berasal dari wol. Meskipun ada klaim bahwa lanolin tidak menyumbat pori-pori, orang dengan pori-pori tersumbat juga disarankan untuk tidak menggunakan lanolin. Seperti kosmetik lain yang Anda gunakan, lanolin juga bisa menyebabkan dermatitis kontak alergi. Oleh karena itu, melakukan uji tempel sebelum menggunakan kosmetik apa pun harus menjadi aturan nomor satu Anda, terutama jika Anda alergi terhadap wol. Mereka yang memiliki kulit berminyak sebaiknya melakukan uji tempel dan mengaplikasikannya dalam jumlah sedikit untuk menghindari produksi minyak berlebih.
Cara Menggunakan Lanolin Dalam Perawatan Kulit
Cara yang benar untuk memasukkannya ke dalam rutinitas perawatan kulit bergantung pada produk yang mengandung lanolin. Namun, selalu lebih baik untuk memperkenalkannya secara perlahan, setelah melakukan uji tempel. Gunakan untuk sifat pelembabnya, baik untuk perawatan rambut seperti kondisioner dalam atau sebagai perawatan kulit pada produk seperti pelembab, balsem bibir, dan krim wajah. Jika Anda memiliki kulit sensitif atau berminyak, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit sebelum menggunakan produk apa pun yang mengandung lanolin. Setelah kulit Anda terbiasa dengan bahan tersebut, Anda dapat menggunakannya pada rutinitas malam hari agar memiliki cukup waktu untuk menembus jauh ke dalam lapisan kulit dan menunjukkan hasilnya.
Baca Juga :
Cara Menghapus Riasan dalam 4 Langkah Sederhana
<strong>Panduan Lengkap Untuk Lipstik: Yang Perlu Anda Ketahui</strong>
Facebook Comments