Berhubungan seks seharusnya menjadi momen yang menyenangkan, namun momen ini seringkali berubah karena munculnya rasa sakit sebelum, selama, bahkan setelah berhubungan. Dalam istilah medis, nyeri saat berhubungan dikenal dengan dispareunia. Gejalanya sendiri bisa berbeda-beda untuk setiap orang. 

Siapapun dapat mengalami nyeri saat berhubungan. Umumnya nyeri seringkali terjadi pada wanita di area vagina. jarangs ekali terjadi nyeri pada penis. Walaupun ada beberapa orang yang melaporkan muncul rasa nyeri pada area penis, beberapa wanita juga melaporkan muncul rasa nyeri pada area vulva (pintu masuk vagina), panggul bagian bawah, bahkan rasa nyeri jauh didalam vagina. Diperkirakan 3 dari 4 wanita akan mengalami hubungan seks yang menyakitkan setidaknya 1 kali di dalam hidupnya.

Sebenarnya apa yang menyebabkan munculnya rasa nyeri ini? apakah wajar jika muncul rasa nyeri? sebenarnya ada beberapa penyebab munculnya rasa nyeri saat berhubungan seks ini, diantaranya:

Infeksi Jamur dan Bakteri

Infeksi jamur dan bakteri atau yang seringkali kita kenal dengan Infeksi Saluran kemih (ISK) dapat menyebabkan munculnya peradangan di area vagina (vaginitis). Kondisi vagina yang bengkak ditambah adanya gesekan saat berhubungan seks dapat menyebabkan munculnya sensasi terbakar.

Pertumbuhan jamur candica pada area vagina juga dapat menyebabkan munculnya rasa gatal dan keluarnya cairan putih kental yang menyebabkan nyeri saat buang air kecil maupun berhubungan seks. Anda bisa mengunjungi dokter dan mengobatinya dengan obat yang telah diresepkan.

Jika penyebabnya adalah infeksi saluran kemih, maka sebaiknya tunda dahulu hubungan seks, karena jika tetap dilakukan beresiko mengiritasi jaringan saluran kemih. Segera hubungi dokter untuk diresepkan antibiotik.

Sebagai tindakan pencegahan, segera buang air kecil selesai berhubungan seks. Segera mandi dan hindari penggunaan produk yang beraroma pada area kelamin.

Infeksi Menular Seksual

Adanya penyakit infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore dapat menyebabkan terjadinya peradangan di area vagina yang menimbulkan rasa nyeri atau terbakar saat penetrasi. 

Herpes genital juga dapat menyebabkan hubungan seks terasa menyakitkan. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan dan obat. Tidak ada obat khusus yang dapat mengobati penyakit herpes ini, namun ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan kondom (pengaman) saat berhubungan)

Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul atau yang lebih dikenal dengan istilah medis Pelvic Inflammatory Disease adalah infeksi yang muncul akibat penyakit gonore dan klamidia yang tidak kunjung mendapat pengobatan. PID sendiri dapat menyebabkan:

  1. Nyeri panggul saat melakukan penetrasi
  2. Kerusakan pada saluran tuba
  3. Demam
  4. Infertilitas
  5. Abses (terjadinya benjolan nanah yang terinfeksi)
  6. Munculnya rasa sakit saat buang air kecil
  7. Pendarahan saat melakukan hubungan seks
  8. Nyeri perut pada bagian bawah

Jika memang Anda menderita PID ini, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan sesegera mungkin. Jangan sampai penyakit ini dibiarkan begitu saja

Kekeringan Vagina

Gesekan akibat hubungan seks akan menimbulkan rasa nyeri saat vagina tidak memiliki cukup pelumas (kering). Kekeringan vagina dapat terjadi saat Anda melakukan hubungan seks tanpa terangsang terlebih dahulu atau saat terjadi perubahan hormonal.

Perubahan hormonal dapat terjadi saat Anda tengah berada dalam kondisi hamil dan menyusui. Pada masa ini, kadar hormon estrogen akan menurun dan menyebabkan area vagina menjadi kering. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Yuk lanjutkan membaca bagian ke II.

Baca Juga :

7 Petualangan Untuk Ditambahkan ke Daftar Keinginan Seks Anda

Ingin Seks Lebih Baik? Tambahkan Latihan Ini ke Latihan Di Rumah Anda

5 Cara Mempraktikkan Kebersihan Pasca Berhubungan Seks

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

7 Sayuran Berprotein Tinggi yang Harus Ditambahkan Wanita ke dalam Pola Makan Mereka

Pola makan nabati dianggap tidak memiliki sumber nutrisi