Sebagai wanita, tentunya kamu berharap untuk bisa mendapatkan kulit yang putih, cerah dan mulus. Untuk bisa mendapatkan kulit yang demikian, maka wanita kerapkali melakukan berbagai perawatan termasuk juga menggunakan krim wajah dengan kandungan hydroquinon. Jika mendengar kandungan yang satu ini, mungkin banyak juga diantara kamu yang merasa khawatir karena efek samping yang “katanya” bisa ditimbulkan hydroquinon. Untuk lebih tahu, ada baiknya menilik penjelasan berikut ini.

 

Apa itu hydroquinon?

Perlu diketahui jika hydroquinon merupakan obat yang dipakai untuk penanganan hiperpigmentasi di luar kulit. Nah, hiperpigmentasi sendiri merupakan penggelapan bagian kulit yang dapat terjadi usai peradangan misalnya bekas luka, bekas jerawat dan bahkan flek hitam lantaran paparan sinar matahari. Kadang-kadang kondisi seperti ini juga bisa terjadi karena hormon dari Ibu hamil, pemakaian pil KB hingga terapi hormon.

 

Hydroquinon sendiri bekerja dengan cara hambat enzim yang menghasilkan pigmen pada kulit. Pigmen yang ada di kulit inilah yang bisa jadikan kulit menggelap. Dengan pigmen yang dihambat oleh enzin ini, maka penumpukan pigmen pada sel pun bisa dicegah dan bahkan dihancurkan.

 

Kondisi yang harus diwaspadai

Hydroquinon tidak bisa dipakai oleh semua orang dan harus sesuai dengan resep dari dokter. Untuk itu ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai dalam penggunaan hydroquinon ini, diantaranya:

  • Wanita hamil, Ibu menyusui dan wanita yang sedang merencanakan kehamilan dianjurkan untuk konsultasi lebih dulu pada bidan atau dokter kehamilan sebelum penggunaan hydroquinon ini.
  • Hindarkan hydroquinon untuk anak usia kurang dari 12 tahun.
  • Hydroquinon sendiri tidak diperkenankan dipakai untuk pasien dengan kulit sensitif atau terbakar karena sinar matahari.
  • Hindarkan paparan sinar matahari ketika memakai hydroquinon.
  • Untuk penderita asma, hydroquinon harus diwaspadai. Kondisi seseorang dengan gangguan ginjal, gangguan hati dan eksim juga wajib berhati-hati.

 

Dosis pemakaian hydroquinon

Untuk pemakaian dari hydroquinon sendiri bisa dilakukan dengan mengoleskan lalu meratakan krim hydroquinon tersebut secukupnya ke daerah kulit yang hiperpigmentasi. Kamu bisa melakukannya pagi dan malam hari dengan teratur. Jika memang tak ada perbaikan di waktu 2 bulan, ada baiknya kamu konsultasi kembali ke dokter.

 

Pemakaian hydroquinon yang benar

Pemakaian hydroquinon hanya bisa untuk obat luar saja. Untuk itu, hindari penggunaan obat pada daerah yang sensitif misalnya kulit area mata dan mulut dan juga kulit saat luka. Ketika kamu mengalami iritasi karena pemakaian hydroquinon, maka kamu bisa siram menggunakan air yang mengalir hingga benar-benar bersih. Kamu harus ingat jika sebelum dan setelah menggunakan krim dengan hydroquinon ini maka wajib untuk mencuci tangan. Usai pemakaian hydroquinon, biasanya kulit akan jadi lebih sensitif pada sinar matahari sehingga ada baiknya kamu untuk tidak keluar rumah atau bisa juga dengan ditutupi.

 

Mengenal efek samping hydroquinon

Hydroquinon adalah obat sehingga tidak boleh untuk dipakai menjadi produk kosmetik perawatan untuk memutihkan kulit. Jika hydroquinon dipakai jangka panjang, misalnya saja 6 bulan, maka bisa menjadikannya iritasi, kemerahan, rasa terbakar hingga kesemutan dan kering di kulit. Itulah mengapa ketika akan menggunakan hydroquinon maka kamu wajib berkonsultasi dengan dokter dan ikuti petunjuk dokter.

 

Baca Juga :

Krim Wajah Berubah Warna Tidak Selalu Berarti Kadaluarsa, Ini Alasannya

Sebelum Gunakan Krim Pelembab Sebaiknya Gosok Wajah Terlebih Dahulu

Mengenal Dampak Negatif Pemakaian Krim Malam

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Mitos tentang Retinol yang Harus Anda Hentikan untuk Dipercaya

Ada rumor yang mengatakan bahwa retinol dapat merusak