Anemia menjadi kondisi yang cukup banyak ditemui di umum. Anemia sendiri merupakan kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah yakni sel darah yang fungsinya adalah mengantar suplai oksigen pada seluruh organ tubuh. Jika tubuh kekurangan oksigen, maka fungsi organ tubuh pun akan bisa terganggu. Untuk mengenali anemia, maka bisa diketahui dari berbagai gejalanya yakni sering merasa lemas, sakit kepala, pucat, sulit konsentrasi hingga dada berdebar.
Anemia sendiri dibedakan dengan berbagai jenisnya, yaitu:
Anemia defisiensi desi
Untuk yang pertama ada anemia defisiensi desi dimana merupakan jenis anemia yang umum sekali terjadi. Kondisi tersebut dapat terjadi karena tubuh kekurangan zat besi yakni komponen penting untuk membentuk sel darah merah. Anemia defisiensi desi bisa terjadi lantaran pola makan yang rendah akan zat besi, kehamilan, pendarahan kronis, gangguan menyerap zat besi, efek obat sampai dengan penyakit tertentu misalnya kanker, miom dan radang usus. Untuk kondisi ini bisa diatasi dengan konsumsi suplemen berupa zat besi dan juga menjalankan pola makan yang tinggi zat besi.
Anemia defisiensi vitamin B9 dan B12
Tubuh butuh sekali vitamin B12 serta folat sehingga bisa membuat sel darah merah yang baru. Jika tubuh kekurangan salah satu atau mungkin kedua vitamin itu maka akan bisa menjadikan anemia defisiensi vitamin B9 dan B12. Sebab jenis anemia ini bisa terjadi karena pola makannya rendah dengan kandungan dua vitamin itu. Kondisi anemia ini juga menjadikan tubuh sulit untuk menyerap kedua jenis vitamin itu sehingga banyak juga disebut anemia pernisiosa. Penanganannya yakni dengan merubah pola makan dan memberikan suplemen vitamin sehingga bisa cukup dalam kebutuhan tubuh dari kedua asupan itu.
Anemia hemolitik
Lanjut ke jenis anemia selanjutnya yakni anemia hemolitik dimana bisa terjadi saat sel darah merah rusak dengan lebih cepat dibandingkan kemampuan tubuh dalam menggantinya dengan sel darah merah baru. Penyebab dari anemia hemolitik ini beragam sekali mulai dari adanya penyakit keturunan, penyakit autoimun, efek samping obat, infeksi hingga adanya gangguan di katup jantung. Pengobatannya sendiri bisa disesuaikan dengan tingkat parah serta sebab terjadinya anemia tersebut. Penanganan umum yang diberikan yakni transfusi darah, obat kostikosteroid hingga operasi.
Anemia aplastik
Selanjutnya ada anemia aplastik dimana anemia ini wajib diwaspadai lantaran memiliki risiko yang tinggi dalam mengancam nyawa. Anemia aplastik bisa terjadi ketika tubuh tidak bisa menghasilkan sel darah merah dengan jumlah yang cukup karena gangguan pada sumsum tulang. Kondisi anemia ini bisa diturunkan dari orang tua, tapi juga bisa terjadi karena infeksi, penyakit autiimun dan efek samping penggunaan obat. Efek radiasi untuk terapi kanker hingga paparan zat beracun pun bisa jadi sebab adanya anemia yang satu ini. Untuk mengatasi kondisi ini, maka diberikan obat antibiotik, antivirus apabila terkena infeksi, transfusi darah hingga transplantasi sumsum tulang.
Itulah beberapa jenis anemia yang umum terjadi. Ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter jika memang merasakan gejala anemia sehingga bisa diketahui jenis anemianya dan pastinya bisa diatasi langsung.
Baca Juga :
Apakah Kamu Diam-Diam Ternyata Mengalami Anemia? Ini Gejala Anemia yang Nggak Boleh Kamu Abaikan
Ini Nih Makanan yang Membantu Mengatasi Anemia dengan Cepat
Semangat! Walaupun Punya Masalah Anemia Kamu Tetap Bisa Berpuasa dengan Tips Ini
Facebook Comments