Jeroan dicintai oleh sebagian orang dan dijauhi sebagian lainnya. Di negara kita, olahan organ-organ dalam hewan masih diminati dalam bentuk soto, lalapan, bakso, dan bahkan sate. Namun di banyak negara modern, tradisi makan organ-organ ini sudah ditinggalkan, dan bahkan dianggap tak layak oleh banyak orang. Padahal, organ-organ ini mengandung banyak nutrisi, dan merupakan sumber makanan hewani leluhur manusia pada masa berburu dan meramu di samping daging otot.
Jeroan mengandung banyak vitamin B12, folat, protein, dan besi. Yang biasa kita makan adalah hati, lidah, jantung, ginjal, usus, dan otak dari hewan yang berbeda-beda. Apa saja manfaat dan resiko mengkonsumsi organ-organ ini?
Manfaat Konsumsi Jeroan
- Kaya zat besi. Seperti daging, organ dalam hewan memiliki zat besi yang lebih mudah diserap tubuh dibanding yang kita dapat dari tumbuhan.
- Membuat kita kenyang lebih lama. Banyak studi yang menunjukkan bahwa diet tinggi proteit bisa mengurasi nafsu makan dan meningkatkan perasaan kenyang. Bisa jadi juga bisa mengurangi berat badan karena meningkatkan laju metabolisme.
- Bisa membantu mempertahankan massa otot. Karena jeroan adalah sumber protein berkualitas tinggi, sehingga penting untuk membangun otot.
- Sumber kolin. Organ dalam adalah salah satu sumber terbaik kolin yang merupakan nutrisi penting bagi kesehatan otak, otot dan hati.
- Lebih murah. Karena organ dalam bukan sumber daging yang populer, sehingga harganya relatif lebih murah, meski tidak berlaku bagi organ dalam tertentu.
- Mengurangi limbah makanan. Di negara-negara besar dimana makan organ dalam dianggap tak layak, jeroan menjadi limbah selain diolah menjadi makanan hewan peliharaan. Mengkonsumsinya mengurangi makanan yang sia-sia.
Pengaruh Jeroan Terhadap Kolesterol
Organ dalam sangat kaya kolesterol, tak peduli jenis hewannya. 100 gram otak sapi mengandung jumlah kolestelor yang 1.033% lebih tinggi dari jumlah yang direkomendasikan tiap hari, sedangkan ginjal dan hati masing-masing punya kandungan 239% dan 127% lebih tinggi.
Kelebihan kolesterol biasa diasosiakan dengan penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung. Tapi, ketika kita mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol, hati kita merespon dengan memproduksi jumlah yang lebih sedikit. Karena itu, efek makanan tinggi kolesterol bisa diminimalisir. Sedangkan, studi terbaru menjunjukkan kolesterol makanan tak terlalu berpengaruh pada penyakit jantung, meskipun memang sebagian manusia sensitif pada peningkatan ini.
Resiko dan Kerugian Makan Jeroan
Sebenarnya, tak terlalu banyak kerugian memasukkan jeroan ke dalam program makan kita. Namun, beberapa orang memang lebih rentan terhadap konsumsi organ dalam dalam jumlah besar sehingga harus membatasinya. Di antaranya adalah orang-orang dengan gout artritis (karena meningkatkan level asam urat dalam darah), wanita hamil (karena organ dalam terutama hati kaya vitamin A yang jika kelebihan bisa mengakibatkan abnormalitas bawaan pada janin) dan yang khawatir terkena penyakit sapi gila (ditemukan di otak dan tulang sumsusm sapi).
Facebook Comments