Selama berdekade-dekade, kita diberi tahu untuk mengurangi garam dalam makanan kita untuk menjaga jantung dan tekanan darah. Kampanye anti-garam ini telah memburamkan gambaran tentang apa yang sebenarnya dilakukan garam pada tubuh kita, selain membuat makanan terasa lebih enak. Garam adalah mineral esensial yang memiliki banyak fungsi di tubuh. Karena setiap harinya, kita kehilangan garam karena keringat dan urine, kita perlu mengkonsumsi garap tiap hari agar tetap hidup. Apa yang terjadi jika tubuh kita kurang garam?
Ketika tubuh kita menalami kurang garam, otak akan bereksi dengan membuat sistem penghargaan ddi otak meningkat. Sistem penghargaan ini berfungsi untuk memberikan tubuh kita kenikmatan ketika kita mengkonsumsi garam, lebih nikmat dari biasanya, sehingga membuat tubuh kita ingin mengkonsumsi lebih. Meningkatnya sensitivitas ini sudah ada pada tubuh kita sejak 100 juta tajhun lalu, diturun-temurunkan dari nenek moyang kita. Tujuannya adalag menjaga tubuh kita tetap hidup dengan cara memperbaiki defisit garam pada tubuh.
Akan tetapi, sayangnya bukan hanya sistem reward untuk garam saja yang mengalami peningkatan ketika kita kurang garam, tetapi juga sistem untuk aktivitas-aktivitas lain, dan makanan-maknan lain. Di jaman modern, sistem yang berguna untuk menyelamatkan tubuh kita ini malah bisa membuat kita kelebihan berat badan, bahkan obesitas.
Mengapa hal ini terjadi?
Sistem ini sendiri adalah masalahnya, yang belum bisa diadaptasikan di dunia modern secara otomatis, tanpa kita juga ikut mengendalikan diri. Ketika tubuh kurang garam, sistem reward ini akan aktif sehingga otak akan membuat kita mengkonsumsi lebih banyak garam. Di jaman dahulu, kita tidak dikelilingi oleh makanan berbagai jenis yang sama-sama tidak sehatnya. Karena sistem yang aktif bukan hanya untuk garam, tapi juga meningkatkan rasa nikmat yang kita rasakan terhadap berbagai makanan, kita menjadi makan lebih banyak dari seharusnya. Ketika kita tengah kurang garam akibat diet rendah garam, cokelat dan kue akan terasa lebih enak dari biasanya, sehingga kita bisa tergoda untuk nambah dan malah gagal diet.
Selain itu, diet kurang garam memang bisa membuatmu kemungkinan mengkonsumsi gula dalam jumlah berlebih. Garam bukan hanya menambahkan rasa asin di makananmu, tetapi juga manis, karena menetralkan rasa pahit makanan. Ketika kamu menghilangkan garam dari pola makanmu, maka kamu harus mengganti bahan ini dengan yang lain, agar rasa masakan atau makanan tetap sama. Nah, bahan pengganti ini, biasanya justru adalah gula.
Yang terakhir, diet kurang garam mungkin juga membuatmu menjadi obesitas karena konsumsi karbohidrat terproses yang meningkat. Ada hasrat alamiah dalam diri manusia untuk mengkonsumsi 3.000 – 4.000 mg sodium setiap hari. Makanan rendah garam tidak memuaskan kebutuhan ini. Karena itu, alih-alih makan sebungkus keripik rendah garam, kamu bisa malah makan tiga bungkus.
Jadi, jangan sampai membuat dirimu kurang garam, kalau tak mau malah obesitas.
Baca juga Siapa Bilang Makanan Berlemak Selalu Jahat, Yang Ini Malah Akan Semakin Baik Untuk Dietmu
Facebook Comments