Tingkat kolesterol total yang diinginkan untuk orang dewasa adalah kurang dari 200mg/dL. Namun, kolesterol tinggi selama kehamilan adalah hal yang wajar, yang membantu mendukung perkembangan janin yang sehat. Kolesterol adalah zat lilin yang diproduksi oleh hati untuk membantu beberapa fungsi, seperti sintesis hormon. Produk susu berlemak penuh dan unggas membantu tubuh memperoleh jumlah kolesterol yang diperlukan.
Peningkatan kadar kolesterol selama kehamilan bersifat sementara dan tidak menyebabkan efek buruk pada kesehatan ibu atau janin. Namun, bagi wanita dengan trigliserida tinggi sebelum kehamilan, kadar kolesterol dapat meningkat lebih lanjut dan memiliki efek buruk.
Baca tentang risiko dan kiat untuk mengendalikan kolesterol tinggi selama kehamilan.
Berbagai Jenis Kolesterol
Kolesterol memiliki dua jenis, yaitu kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan HDL (high-density lipoprotein). Ada juga trigliserida (TG) yang ditemukan dalam aliran darah.
Kolesterol LDL merupakan sebagian besar kolesterol dalam tubuh, yang kelebihannya dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke. Itulah sebabnya kolesterol LDL juga dikenal sebagai “kolesterol jahat”.
Kolesterol HDL dikenal sebagai “kolesterol baik” karena ia menangkap kolesterol jahat dan membawanya keluar dari arteri.
Trigliserida bukanlah kolesterol, melainkan lemak dalam aliran darah yang berasal dari kalori ekstra yang Anda peroleh dari makanan. Tubuh Anda menyimpan TG dalam sel-sel lemak dan melepaskannya saat Anda membutuhkan energi. Jika kadar trigliserida Anda tinggi, risiko penyakit kardiovaskular Anda meningkat.
Diagnosis Kadar Kolesterol Tinggi Selama Kehamilan
Profil lipid atau tes panel lipid adalah tes darah yang dapat membantu mendiagnosis hiperkolesterolemia. Kebanyakan wanita hamil yang sehat tidak perlu memantau kadar kolesterol mereka selama kehamilan. Namun, jika seorang wanita memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular, dokter mungkin akan meminta tes profil lipid.
Tes ini akan mengevaluasi kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida dalam darah. Pedoman kolesterol terbaru menyarankan untuk menjaga kadar kolesterol dalam batas berikut.
1. Kolesterol total (mg/dL)
Kurang dari 200: Baik
200 hingga 239: Hampir tinggi
240 atau lebih: Tinggi
2. Kolesterol LDL (mg/dL)
Kurang dari 100: Optimal
100 hingga 129: Hampir optimal
130 hingga 159: Hampir tinggi
160 hingga 189: Tinggi
190 atau lebih Sangat tinggi
3. Trigliserida (mg/dL)
Kurang dari 150: Normal
150 hingga 199: Hampir tinggi
200 hingga 499: Tinggi
500 atau lebih: Sangat tinggi
Menurut para ahli, kadar kolesterol meningkat selama kehamilan sebesar 25 hingga 50 persen. Peningkatan ini sangat penting untuk produksi dan fungsi hormon steroid (estrogen dan progesteron), yang bertanggung jawab untuk kelancaran transisi kehamilan dan perkembangan bayi yang baik. Kolesterol berperan dalam perkembangan otak, anggota tubuh, dan sel janin, serta dalam ASI yang sehat.
Dapatkah kolesterol tinggi menyebabkan kelainan bawaan?
Bukti terbatas yang ada untuk membuktikan hubungan antara kadar kolesterol dan kelainan bawaan. Namun, satu penelitian mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti riwayat obesitas, diabetes, dan status folat ibu yang tidak normal dapat meningkatkan risiko hasil kehamilan yang merugikan, seperti cacat bawaan .
Kemungkinan Efek Kolesterol Tinggi pada Bayi
Kadar kolesterol tinggi selama kehamilan jarang membahayakan janin. Namun, jika kadar kolesterol (kolesterol LDL) Anda meningkat terlalu tinggi, hal tersebut dapat menyebabkan efek berikut.
- Hipertensi akibat kehamilan
- Preeklamsia (toksemia kehamilan)
- Diabetes gestasional
- Kelahiran prematur dan perkembangan aterosklerosis pada keturunan
Baca Juga :
8 Obat Alami Kolesterol Tinggi
Usir Kolesterol Dengan Jus Ini!
7 Pengobatan Rumahan Untuk Mengurangi Kolesterol
Facebook Comments