Hubungan antara ibu dan anak perempuan adalah hubungan berharga yang dinikmati seorang wanita dalam hidupnya. Dan mengingat peran figur ibu dalam menerjemahkan emosi dan keterampilan hidup yang berharga seperti empati, penghargaan, dan kasih sayang, itu bisa menjadi dasar bagaimana kinerja masyarakat secara keseluruhan. Namun bagaimana jika hubungan tersebut jutru menjadi toxic. Kenali ciri hubungan ibu-anak yang sehat ataupun toxic dan bagaimana efeknya untuk Anda.
Ciri-ciri Hubungan Ibu-Anak yang Sehat
- Mereka mengakui satu sama lain sebagai individu dan waktu yang cukup – tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Duo ibu-anak ini mengakui dan menghormati batasan. Mereka membuat komitmen yang masuk akal satu sama lain dan mewujudkannya.
- Mereka menerima satu sama lain apa pun daripada memaksa mereka untuk menyesuaikan diri dengan seperangkat cita-cita tertentu.
- Mereka tidak bisa setuju tanpa memperhatikan tidak sopan.
- sebagian besar percakapan mereka terbuka dan jujur, tanpa membuat orang lain merasa bersalah untuk melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak akan mereka lakukan atas kemauan mereka sendiri.
- Keduanya berkontribusi sama dalam hubungan, dan tidak ada pihak yang menang.
- Ibu harus membiarkan anak perempuannya mengalami (dan mengatasi) kegagalan, sedangkan anak perempuan harus mendorong ibu untuk memperluas dan mendorong hambatan mental mereka.
- Berbeda dengan apa yang telah kita lihat di bagian sebelumnya, berikut ini adalah tanda-tanda hubungan ibu-anak yang buruk.
Tanda-tanda Hubungan Ibu-Anak Disfungsional
- Anda cepat memberikan penilaian atau dihakimi, dan sebagian besar kritiknya keras dan kontra-produktif. Menjadi meremehkan tindakan atau emosi satu sama lain.
- ini sangat menyenangkan, waktu, dan perhatian seseorang.
- Lelucon yang tidak wajar, tidak menyenangkan, atau tidak beralasan tentang hal-hal yang menyakitkan.
- Jika hubungan Anda terus-menerus melibatkan drama, itu jauh dari sehat.
- hubungan ibu-anak yang menjadikan Anda sumber kebahagiaan, yang dapat mengorbankan kesehatan mental Anda.
- Anda merasa tidak berdaya ketika harus menetapkan batasan atau membela diri sendiri.
- Anda menemukan diri Anda terus-menerus tanpa objek sama lain.
- Libatkan bermasalah seperti gaslighting, kesalahan, rasa bersalah, dan kesalahan.
Efek Dari Hubungan Ibu-Anak yang Toxic
- Harga Diri yang Buruk: Hubungan ibu-anak yang kasar dapat menormalkan perilaku buruk dan menetapkan standar yang terlalu rendah untuk hubungan interpersonal. Diperlakukan tidak adil akan membuat kedua belah pihak meragukan diri mereka sendiri dan berdampak negatif pada harga diri mereka.
- Depresi: Jarak atau detasemen emosional dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi.
- Masalah Komitmen: Putusnya hubungan ibu-anak dapat membuat mereka waspada terhadap orang-orang di sekitar mereka. Ikatan disfungsional ini meninggalkan rasa tidak aman yang mengakar yang mungkin tercermin dalam hubungan lain.
- Perilaku Buruk: Hubungan yang melecehkan secara emosional antara ibu dan anak perempuan dapat menumbuhkan kebencian, kecemburuan, dan permusuhan yang tidak terselesaikan, yang mengarah pada tindakan yang tidak masuk akal dan tidak dapat diampuni.
- Bahkan jika Anda memiliki hubungan yang berkembang dengan ibu atau anak perempuan Anda, selalu ada ruang untuk memperbaikinya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat ditindaklanjuti tentang cara membina hubungan ibu-anak yang sehat.
Baca Juga :
<strong>5 Tips Parenting ala Kristen Bell yang Bisa Kamu Praktikkan di Rumah</strong>
7 Tips Parenting Supaya Anak Tidak Ngeyel atau Keras Kepala
Facebook Comments