Kenaikan berat badan kadang-kadang begitu misterius. Kamu nge-gym dengan frekuensi yang sama dengan bulan-bulan berikutnya. Kamu makan oatmeal kayu manis setiap paginya buat sarapan, salad bayam untuk makan siang, dan protein untuk makan malam. Kamu juga tidak menambah cemilan di hari-harimu. Namun, berat badan yang ditunjukkan oleh angka timbangan terus menerus naik. Lalu, apa penyebabnya? Mengapa ini terjadii?
Tidak semua kenaikan berat badan terjadi karena kalori. Kadang-kadang, ini disebabkan oleh hal lain yang lebih seram dan harus kamu waspadai karena ini berkaitan dengan masalah kesehatan yang lebih serius dari sekedar metabolism yang lambat. Berikut adalah gejala yang mengiringi kenaikan berat badan tidak normalmu dan penyakit apa yang mungkin kamu derita.
Kelelahan = Hipotiroidisme
Ketika seorang wanita berusia muda memasuki ruang periksa dengan keluhan kenaikan berat badan yang tak bisa dijelaskan, maka biasanya yang pertama dicek adalah tiroid. Dan, ini bukanlah tanpa alsan. Menurut sebuah riset, sekitar satu dari delapan wanita akan mengalami gangguan tiorid di hidup mereka. Kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher ini bertanggung jawab dalam mensekresikan hormone yang bertugas mengatur metabolism. Jika kamu memiliki tiroid yang tidak aktif, disebut juga dengan kondisi hipertiroidisme, maka metabolism juga bisa melambat, sehingga kenaikan berat badan terjadi. Ini biasanya diiringi juga dengan kelelahan atau energi yang rendah, kulit yang kering, rambut rontok, dan atau konstipasi.
Menstruasi Tidak Normal = Sindrom Polikistik Ovarium
Ini adalah sebuah gangguan endokrin yang membuat keseimbangan hormon estrogen dan testosteron menjadi berantakan, dan bisa memicu serangkaian gejala yang tidak menyenangkan, seperti menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut wajah, dan sakit kepala sebelah. Selain itu, sindrom ini juga bisa mengacaukan kestabilan penggunaan tubuh dalam memproses insuln, hormon yang mengubah gula dan pati menjadi energi. Akibatnya, kamu mengalami kenaikan berat badan, terutama di area perut.
Stress/Sedih = Depresi
Ketika kamu mengalami stress kronis, maka tubuhmu akan berada pada mode fight or flight, dan adrenalinmu akan melonjak untuk membantumu lari dari bahaya. Begitu pula dengan kortisolmu, sebuah hormon yang seharusnya membantumu meningkatkan cadangan energi dan menyimpan lemak. Karena secara evolusi, jika kamu harus berlari dari ancaman besar seperti predator berbahaya, maka tentu saja kamu akan kelaparan. Masalahnya, di kehidupan modern ini, sumber stress bukan datang dari predator berbahaya, melainkan hal-hal lain seperti pekerjaan atau macet. Dan jelas, kamu tak butuh kalori ekstra ini.
Kalau selain kenaikan berat badan ini, kamu juga mengalami stress, kecemasan, kesulitan tidur, level energi yang rendah, atau kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulunya membuatmu merasa senang, maka bicaralah dengan profesional kesehatan jiwa.
Facebook Comments