Sebuah kepercayaan umum adalah bahwa sebuah hubungan yang panjang umur mengharuskan kedua belah pihak untuk berdedikasi satu sama lain dan rela berkorban. Umumnya, ini berarti mensyaratkan adanya kendali diri yang kuat agar keputusan rasional bisa diambil. Impulsivitas, di sisi lain, dipercaya menjadikanmu lebih egois dan gampang tidak peduli. Tapi nyatanya, sebuah studi menemukan bahwa kepercayaan ini tidk akurat: jika kamu impulsif, kamu mungkin tidak egois dalam hubunganmu.

Para peneliti dari Vrije Vrije Universiteit Amsterdam dan University of London dalam jurnal Association of Psychological Science mempublikasikan hasil tiset yang menunjukkan bahwa mereka dengan kendali diri buruk, atau sangat impusif, ternyata lebih mungkin mengambil beban lebih banyak dalam hubungan dibanding mereka yang punya kendali diri tinggi. Artinya, mereka lebih tidak egois karena sifat impulsift yang mereka miliki.

Mereka yang impulsif mau menanggung beban banyak

Ternyata, insting untuk membantu orang lain bisa jadi adalah respon alamiah kita terhadap kesulitan dan tantangan dalam hidup. Sudi ini meminta sejumlah pasangan untuk menjawab 12 pertanyaan orang asing tentang hal-hal memalukan tentang diri mereka. Orang-orang yang punya kendali diri tinggi cenderung membagi pertanyaan itu sama rata: 6 untuk diri mereka sendiri, dan 6 untuk kekasih mereka. Tapi, mereka yang impulsif malah mau menjawab pertanyaan memalukan lebih banyak.

Ada insting besar untuk memikirkan pasangan terlebih dahulu

Mereka yang memiliki kendali diri tinggi lebih cenderung suka berpikir lebih lama untuk memikirkan dampak dari perbuatan mereka. Tetapi, hal ini termasuk dampak negatif yang akan terjadi pada diri merkea sendiri, lalu mempertimbangkannya dibandingkan dengan dampak yang akan dialami pasangan mereka. Sebaliknya, orang-orang yang impulsif ternyata lebih sering otomatis melakukan hal-hal untuk membuat pasangannya tidak terbebani.

Ini menunjukkan bahwa sebagai manusia, adalah merupakan insting dasar untuk peduli pada pasangan. Tentu, karena kita adalah makhluk sosial. Sedangkan, logika, yang menempatkan kepentingan diri kita di atas segalanya, akan menghalangi insting tersebut. Padahahal dalam sebuah hubungan, ini adlaah insting sehat agar bisa bertahan awet.

Mereka juga berharap pasangan melakukan hal yang sama

Akan tetapi, hal ini ternyata tidak datang secara tanpa syarat. Para ilmuwan menemukan bahwa mereka yang lebih impulsif dan menunjukkan kerelaan untuk meringankan beban pasangan ternyata juga memiliki standar yang lebih tinggi terhadap pasangan mereka. Orang-orang ini berharap pasangan mereka juga melakukan hal yang smaa. Karena itu, jika ternyata sang pasangan tidak mau melakukan hal sebanyak yang dilakukannya, mereka merasakan sakit hati atau kemarahan. Hal ini kemungkinan dikarenakan orang yang impulsif tidak bisa menilai sebuah perbuatan adalah bagian dari hubungan dalam keseluruhan. Alih-alih, mereka akan menghakimi satu peristiwa habis-habisan.

Baca juga Hati-hati! Beberapa Hal Ini Dijamin Bakal Terjadi Jika Kamu Terlalu Menempel Dengan Pasangan

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

9 Tips Menjaga Hubungan Interpersonal Yang Kuat

Manusia adalah makhluk sosial; kita bergantung pada hubungan