Meskipun Arthur Schopenhauer mengatakan bahwa sifat seseorang bisa diturunkan kepada anak, tapi di sisi lain Immanuel Kant mengklaim bahwa kepribadian tidak dapat diwariskan, melainkan dibentuk oleh pengaruh pengalaman batin dan keadaan eksternal. Kant berpikir bahwa seseorang dapat mengembangkan kepribadiannya. 

Nah, berikut adalah beberapa prinsip dan kebiasaan yang kerap dilakukan oleh seorang pengecut. Sebaiknya kamu tidak menirunya ya! Segera tinggalkan kebiasaan ini jika kamu mendapati dirimu melakukannya:

  1. Menyalahkan orang lain atas kegagalan diri sendiri

Kamu tidak bisa lulus ujian masuk universitas? Coba pikirkan, apakah betul itu karena kamu tidak memiliki koneksi atau uang? Atau sebenarnya karena kamu memang tidak maksimal dalam belajar dan mempersiapkan diri?

Apakah kamu tidak menerima bonus di tempat kerja? Coba pikirkan, apakah kinerjamu sudah layak untuk mendapatkan bonus? Jangan hanya berpikir negatif bahwa bos kamu hanya mengakui kerabat dekat atau karyawan yang menurutmu penjilat. 

  1. Membandingkan diri dengan orang lain

Orang suka membandingkan diri mereka dengan orang lain. Tidak peduli siapa yang kamu pilih sebagai patokan perbandingan, entah itu membandingkan hal baik atau hal buruk. Apa pun itu, hasil perbandingan tersebut tidak akan ada gunanya bagi kamu. 

Jika kamu membandingkan diri kamu dengan seseorang yang sangat sukses, maka kamu akan terus-menerus merasa kasihan pada diri sendiri. Ini adalah salah satu emosi manusia yang paling toxic karena dapat memperlambat pertumbuhan seseorang. 

Sebaliknya, jika kamu lebih suka membandingkan diri kamu dengan seseorang yang jauh di belakang atau di bawah kamu, maka kamu bisa menjadi sombong dan tidak ada motivasi untuk mengembangkan diri.

  1. Menyerah pada tujuan dan prinsip

Tidak sedikit orang yang suka mengeluh tentang betapa menderitanya hidup mereka, mengikuti pendapat orang lain untuk menjalani hidup, mengubah keyakinan dan tujuan hidupnya beberapa kali sehari, atau bahkan menyerah akan sesuatu hanya karena kesulitan kecil. 

  1. Tidak paham cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain

Umumnya, seorang pecundang tidak memahami bagaimana cara  membangun hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Dia bisa menjadi sangat sombong jika dihadapkan dengan seseorang yang berada di tingkat sosial yang lebih rendah. 

Inilah sebabnya, mengapa orang bijak mengatakan bahwa jika kamu ingin melihat wajah asli seseorang, perhatikanlah bagaimana cara mereka berkomunikasi dengan pelayan restoran atau petugas layanan publik lainnya. 

  1. Suka menunda

Para pecundang suka sekali menunda pekerjaan. Mereka hidup seolah-olah mereka memiliki banyak waktu cadangan. Menunda pekerjaan, baik itu pekerjaan penting maupun pekerjaan sehari-hari seperti membersihkan rumah atau mencuci. Sifat yang selalu menunda pekerjaan ini bisa merugikan bagi dirinya sendiri dan partner kerjanya. 

  1. Menolak pendapat orang lain

Seorang pecundang memang biasanya mengetahui banyak hal, tetapi hanya sebatas pengetahuan dangkal. Dia merasa bahwa dia adalah orang yang paling tahu segala sesuatu. Hal ini membuat mereka suka berdebat namun tidak suka menerima saran atau mendengarkan pendapat orang lain dengan saksama. 

  1. Menyukai barang gratis

“Semakin murah, semakin baik!” itu adalah moto para pecundang. Tanpa rasa malu mereka akan memanfaatkan sesuatu yang gratis sebanyak-banyaknya. Contoh, terdapat free refil untuk minuman tertentu di sebuah restoran, mungkin mereka akan meminta pelayan di restoran mengisi botol minum mereka sampai penuh untuk dibawa pulang.

  1. Suka menjelek-jelekkan orang lain

Pecundang biasanya cemburu kepada orang lain dan mencoba untuk membicarakan hal buruk terhadap orang-orang sukses. Misalnya, saat ada tetangga yang lebih kaya, dia mungkin akan menyebarkan gosip bahwa tetangganya melakukan pesugihan. Atau ada teman yang populer di tempat kerja, dia mungkin akan mengatakan bahwa temannya adalah seorang penggoda. Pecundang biasanya selalu berpikiran negatif dan banyak berspekulasi.

Baca Juga :

Harus Menghadapi Ghosting? Pasti Rasanya Berat, Kamu Bisa Sembuh dengan Langkah-Langkah Ini

Alasan Mengapa Wanita yang Kuat Tidak Membutuhkan Seorang PriaJika Ia Melakukan Hal-Hal Ini, Kemungkinannya Cowok Kamu Sedang atau Mau Berselingkuh

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Gejala Pilek Pada Ibu Hamil dan Kapan Harus Ke Dokter

Selama kehamilan, tubuh Anda cenderung menurunkan daya tahan