Menjaga agar tingkat inflamasi tidak keterlaluan sepanjang hidupmu bisa membantumu menunda penyakit-penyakit yang berkaitan dengan usia dan penurunan fungsi karena menjadi tua. Dan, strategi-strategi ini alamah, tidak invasif, dan mampu mengurangi inflamasi kronis yang terjadi serta menunda laju penuaan, mulai dari pilihan diet hingga perubahan gaya hidup. Apa saja caranya menunda penuaan dengan gaya hidup anti-inflamasi ini?
Mengurangi kalori
Sebelum mulai bicara tentang nasehat diet spesifik tentang apa yang harus dan tidak boleh dimakan, pertama-tma mari memahami bahwa makan lebih sedikit ternyata bisa mengurangi inflamasi dan memperlambat penuaan. Dalam sebuah studi laboratorium, restriksi kalori tanpa adanya kekurangan nutrisi menunjukkan kemampuan menunda sakit terkait usia serta meningkatkan rentang hidup. Riset yang serupa juga menunjukkan bahwa diet puasa bisa mengurangi resiko ppeyakit janutng, stroke, diabters, kanker, serta penyakit Parkinson dan Alzheimer. Ini semua adalah penyakit yang disebabkan oleh inflamasi. Jadi, salah satu diet anti-inflamasi yang paling efektif adalah dengan mengurangi porsimu makan dan jumlah kalori total sehari-hari.
Melawan penuaan dengan phytochemicals
Diet yang kaya dengan buah, sayur, teh, herbal, dan rempah-rempah bisa membantu mengurangi inflamasi dan membuat semakin sehat pada level seluler karena phytochemical atau senyawa biilogi aktif pada makanan mampu memberikan manfaat ini. Misalnya, antosianin, yaitu flavonoid antioksidan yang memberi warna merah, ungu, dan biru pada buah, mampu melidungi sel otak dari kerusakan radikal bebas serta menguangi sekresi sitokinesis pro-inflamasi.
Studi mengindikasikan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya flavonoid seperti beri-berian bisa menunda dimulaina dementia terkait usia serta meningkatkan ingatan. Data dari sebuah studi jangka panjang mencatat bahwa stroberi dan bluberi bisa menunda penuaan kognnitif hingga 2,5 tahun. Semakin banyak konsumsinya, semakin rendah penurunann kognitifnya. Studi lain yang meneliti 2000 wanita menemukan bahwa semakin tinggi antosianin dan flavon yang dikonsumsi, maka semakin rendah pula resistensi insulin dan pertanda inflamasi kronis lain,s erta level adiponectin yang lebih tinggi, protein yang membantu mengatur level glukosa. Selain itu flavonol juga sangat penting. Polfenol yang ada pada berbagai sayur dan buah seperti anggur, bawang Bombay, kunir, the hijau, dan acai beri juga merupakan polifenol anti-inflamasi yang sangat baik.
Tambah rempah
Salah satu cara untuk diet anti-inflamasi adalah dengan menambahkan rempah-rempah pada apa yang kamu konsumsi. Kurkumin, senyawa yang ditemukan pada kunyit yang merupakan sebuah rempah yang sangat umum ditemukan pada hidangan Indonesia dan Asia Tenggara, memiliki banyak sekali manfaat kesehatan. Dampak anti-inflamasinya membuatnya sangat pantas untuk disertakan dalam makanan yang kamu sajikan agar kamu menjadi semakin sehat.
Facebook Comments