Tak seperti beberapa alergi, intoleransi makanan tidak mengancam nyawa. Namun, bagi mereka yang menderitanya, intoleransi makanan bisa begitu menimbulkan masalah. Intoleransi dan sensitivitas makanan juga merupakan hal yag umum. Bahkan, berdasarkan perkiraan, sekitar 20% populasi dunia diestimasikan memiliki intoleransi makanan yang berbeda-beda. Sayangnya, ini seringkali susah didiagnosa karena berbagai macam gejala yang ditunjukkan yang terlalu berbeda-beda.
Tak sama dengan alergi makanan yang memicu respons pada sistem kekebalan tubuh dan bisa berpengaruh fatal pada berbagai organ, intoleransi makanan tidak membahayakan sistem kekebalan. Biasanya ini terjadi ketika kamu habis mengonsumsi makanan tertentu, mulai dari beberapa jam sejak kamu makan hingga beberapa hari. Gejala yang umum biasanya meliputi diare, kulit yang memerah, kembung, mual, lelah, hidung berair, dan sakit perut.
Ada berbagai macam penyebab intoleransi makanan, tetapi biang kerok paling umum adalah makanan-makanan berikut ini.
Produk olahan susu
Laktosa adalah gula yang ditemukan di susu dan produk-produk olahannya. Laktosa dipecah di tubuh oleh enzim yang dinamai lactase, yang sangat diperlukan untuk mencerna dan menyerapnya dengan benar. Intoleransi laktosa biasanya disebabkan karena kurangnya enzim laktase dalam tubuh, yang bisa menyebabkan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktase dan akhirnya berujung kepada gejala-gejala masalah pencernaan seperti sakit perut, diare, gas, dan mual.
Intoleransi laktosa sangat umum. Bahkan, diestimasikan ada sekitar 65% populasi dunia yang mengalami kesulitan mencerna laktosa. Jika kamu merasa bahwa kamu mungkin menderita intoleransi ini, maka kamu harus menjauhi produk-produk olahan susu dan yang mengandung laktosa, seperti es krim da susu. Jika produk olahan ini mengandung laktosa lebih rendah seperti keju tua dan produk fermentasi seperti kefir, maka seringkali lebih mudah dicerna.
Gluten
Gluten adalah nama umum yang diberikan kepada protein yang ditemukan pada gandum dan barley. Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa disebabkan atau diperparah oleh gluten, seperti penyakit celiac, sensitivitas gluten non-celiac, dan alergi gandum.
Penyakit celiac melibatkan respons sistem kekebalan tubuh. Ketika seserang yang menderita penyakit ini mengonsumsi gluten, maka sistem kekebalan tubuhnya menyerang usus dan bisa menyebabkan bahaya bagi sistem pencernaan. Sedangkan, alergi gandum biasa adalah sebuah jenis alergi yang menghasilkan antibody yang melawan protein pada gandum. Selain mereka yang mengalami alergi dan penyakit celiac pun, banyak orang yang mengalami sensitivitas terhadap gluten. Intoleransi makanan ini ditandai dengan berbagai gejala seperti kembung, sakit di area perut, diare atau konstipasi, sakit kepala, kelelahan, anema, sakit sendi, dan bahkan depresi atau kecemasan. Orang-orang yang menderita penyakit-penyakit ini harus menghindari roti, pasta, sereal, bir, dan berbagai makanan bergluten lainnya.
Kafein
Kafein adalah senyawa pahit yang ada pada berbagai minuman, termasuk kopi, soda, the, dan minuman berenergi. Kafein bersifat sebagai stimulant yang juga menghambat ngantuk. Kebanyakan orang dewasa bisa mengonsumsi sampai 400 mg kafein sehari tanpa dampak apa pun, setara dengan empat cangkir kopi. Namun, ada beberapa orang yang mengalami intoleransi kafein dan akan mengalami gejala cemas, jantung berdebar kencang, insomnia, resah, dan gugup hanya dengan mengonsumsi sedikit kafein.
Facebook Comments