Polusi udara memang menjadi masalah yang dialami untuk hampir semua orang saat ini. Hal ini karena paparan dari polusi udara sudah menjadi konsumsi keseharian. Coba deh kamu ingat-ingat, pernahkah sehari saja kamu bisa terhindar dari debu, asap rokok, gas kendaraan hingga asap pabrik? Tak heran jika akan ada banyak penyakit yang timbul dari kondisi ini.
Penyakit yang banyak diidentikkan dengan polusi udara yakni alergi sehingga memicu gangguan pernapasan seperti asma sampai dengan batuk kronis. Ini karena polusi udara memiliki kandungan berupa zat berbahaya untuk saluran pernapasan dimana zat tersebut bisa memicu gejala alergi dan asma bisa kambuh. Bahkan ketika polusi dihirup wanita hamil, maka risiko bayi lahir dengan penyakit asma akan tinggi.
Polusi udara bisa sebabkan alergi
Berdasar satu penelitian, ada peningkatan risiko dari penyakit alergi jika polusi udara makin memburuk. Alergen tersebut dapat ditemukan dari udara yang kotor. Apabila terhirup, maka zat itu akan bisa memicu tubuh dalam mengeluarkan antibodi yang memicu gejala alergi misalnya bersin, hidung yang tersumbat, mata gatal, hingga batuk. Beberapa contoh alergi yang bisa dipicu dari polusi udara misalnya alergi, asma, pilek, konjungtivitis hingga alergi kulit.
Polutan yang menyebabkan alergi
Terdapat beberapa tipe polusi yang bisa jadi sebab alergi, yakni:
- Polusi luar ruangan
Berdasarkan penelitian, polusi yang berasal dari luar ruangan di Asia memiliki kadar lebih tinggi apabila dibanding dengan yang ada di negara barat. Hal ini bisa timbulkan dampak buruk pada kesehatan, khususnya yang dekat dengan fungsi paru-paru termasuk di Indonesia juga lho. Polusi luar ruangan sendiri contohnya debu jalanan, asap pabrik, asap kendaraan, hingga gas emisi dari bahan bakar. Sudah ada bukti ilmiah yang menunjukkan jika polusi udara lalu lintas bisa menjadikan penyakit asma semakin buruk, picu reaksi alergi hingga mengganggu fungsi dari paru.
- Polusi dalam ruangan
Banyak ternyata yang tidak sadar jika polusi juga bisa berasal dari dalam ruangan juga lho. Bahkan kadar polusi udara dalam ruangan mempunyai kadar dengan 5 kali lebih tinggi jika dibanding dengan polusi luar ruangan. Selain alergi, polusi dalam ruangan pun bisa sebabkan penyakit asma, penyakit paru kronis obstruktif hingga peningkatan risiko terkena kanker paru. Untuk gejala alergi yang timbul mulai dari mata yang merah dan gatal, tenggorokan sakit dan gatal, mual, batuk pilek, bersin hingga sakit kepala. Gejala ini sendiri bukan hanya bisa muncul di orang dewasa saja lho, tapi anak-anak juga bisa berpotensi. Polusi dalam ruangan sendiri bisa disebabkan dari asap dapur, asap rokok, debu, cat tembok, obat nyamuk, bahan bangunan hingga cairan pembersih ruangan. Wah, tidak terduga ya semua itu penyebab alergi.
Tips kurangi dampak polusi udara
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir paparan dari polusi udara dalam dan luar ruangan. Contohnya yakni dengan menggunakan masker ketika bepergian, membatasi aktivitas luar rumah saat udara buruk, tidak merokok di dlaam rumah, hingga meminum probiotik dan cara lainnya.
Baca Juga :
Penting Loh Melindungi Kulit Kamu Dari Polusi!
4 Produk Untuk Detoksifikasi Kulit Yang Sering Terpapar Polusi
Wajib Tahu! Cara Menjaga Agar pH Kulit Wajah Seimbang
Facebook Comments