Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang membahayakan bagi wanita. Kanker ini menyerang bagian leher rahim yang menjadi pintu masuk menuju rahim melalui vagina. Penyakit ini bisa menyerang wanita dari berbagai usia, walaupun penderita tidak aktif secara seksual. Namun demikian, wanita yang aktif secara seksual lebih beresiko terkena kanker ini.
Pada tahun 2014 saja, WHO menyatakan 10.3% penyebab kematian wanita di Indonesia dikarenakan oleh kanker serviks. Setiap tahunnya, tercatat semakin banyak wanita yang menderita penyakit ini, dengan usia termuda sekitar 21-22 tahun. Hampir sebagian besar penyebab dari penyakit ini adalah infeksi dari HPV atau human papilomavirus, yang sebagian besar tidak terdeteksi pada tahap awal sehingga terlambat melakukan pengobatan ketika sel kanker sudah mulai menyebar ke organ tubuh lainnya. Selain mengakibatkan kematian, kanker ini juga akan menganggu proses reproduksi yang bisa mengakibatkan keguguran, gangguan sistem reproduksi bahkan perusakan rahim.
Sayangnya, banyak kasus di Indonesia terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini. Berikut fakta-fakta mengenai kanker leher rahim dan pencegahan yang harus dilakukan.
1. Pentingnya pemeriksaan rutin
Prosedur pemeriksaan untuk kanker leher rahim disebut dengan papsmear atau tes smear. Hal ini dilakukan untu mendeteksi jika ada sel-sel abnormal yang berpotensi berubah menjadi sel kanker. Sampel dari cairan di leher rahim akan diambil dan diperiksa di laboratorium. Disanrankan untuk semua wanita yang berusia antara 25-49 tahun melakukan tes ini sekurang-kurangnya 3 tahun sekali, sedangkan wanita usia 50-64 tahun sekurang-kurangnya 5 tahun sekali.
2. Membiarkan rasa sakit di daerah kewanitaan
Jangan pernah menganggap remeh rasa sakit yang dialami oleh tubuh! jika tubuh merasa sakit, maka itu adalah caranya untuk berkomunikasi dengan otak bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Tertama rasa sakit yang dirasakan di daerah pinggul, perut bawah dan vagina saat berhubungan intim atau kedatangan tamu bulanan. Gejala awal biasanya berhubungan dengan rasa sakit yang tiba-tiba dirasakan di daerah-daerah tersebut dan ketidak nyamanan saat berhubungan intim.
3. Datang bulan yang tidak teratur
Siklus datang bulan yang tidak teratur juga merupakan suatu penanda masalah di daerah reproduksi. Terutama datang bulan yang disertai rasa sakit yang luar biasa dan pendarahan berlebihan. Selain itu perhatikan pula jika ada cairan tidak biasa yang keluar dari vagina di luar masa menstruasi. Terutama jika cairan tersebut berbau, berwarna dan mengandung darah.
4. Melakukan vaksin HPV
Sangat disarankan untuk melakukan vaksin HPV sebelum seorang wanita aktif secara seksual untuk mencegah infeksi virus dan kanker serviks. Vaksin ini terdiri dari 3 macam suntikan yang seharusnya diterima secara bertahap. Selain itu jauhi merokok karena wanita yang merokok akan semakin sulit sembuh dari infeksi virus HPV dan sangat beresiko terkena kanker serviks.
Facebook Comments