Rokok elektrik, atau yang biasa juga kita kenal sebagai vapor, adalah sebuah alat berbaterai yang memanaskan campurna nikotin, rasa-rasa, dan cairan, menjadi sebuah uap yang bisa dihirup. Sejak dipasarkan pada awal 2000-an, rokok elektrik selalu dibilang sebagai alternatif yang lebih aman dari merokok, karena vaping tidak melibatkan membakar dan merokok tembakau namun masih memberikan dampak yang sama dengan nikotin. Namun, riset baru-baru ini menunjukkan bahwa banyak masalah kesehatan yang dialami oleh perokok tembakau ternyata juga tetap muncul saat mengkonsumsi rokok elektrik.

Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa kamu alami kalau kamu suka vaping.

Rokok elektrik bisa merusak jantung

Walaupun rokok elektrik tidak mengandung tembakau, tetapi masih mengandung banyak sekali nikotin, dan bisa menyebabkan banyak masalah terkait nikotin seperti rokok biasa. Bahkan, nikotin masuk dalam kategori obat-obatan stimulan, bisa memnbuat hatimu jadi berdetak lebih kencang dari biasanya dan kemungkinan menyebabkan tekanan darah tinggi. Bahkan lebih parah lagi, sebuah penelitian menyebut bahwa nikotin bisa merusak sel-sel jantung dan menjadi kontribusi penyakit jantung.

Menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan

Sebuah studi pada tahun 2014 menemukan bahwa selain menyebabkan kanker, formaldehida yang ada pada beberapa vaporizer bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan, hidung, dan juga mata. Selain itu, para periset juga mencatat bahwa glikol propilen yang biasanya jadi bahan untuk liquid menyebabkan iritasi pada mata dan jua saluran pernapasan. Bahkan, yang parah, pada akhirnya ini bisa membahayakan sistem syaraf pusat. Nikotin yang ditemukan pada rokok elektrik kadang juga menyebbkan mual, pusing, dan muntah, apalagi bagi para pengguna baru.

Bisa Menyebabkan kecanduan

Meski bukan rokok tembakau, ternyata ada satu kesamaannya dengan roko biasa. Nikotin pada rokok elektrik bisa menyebabkan dirilisnya dopamin dari otak ke seluruh tubuh, yang seringkali bisa berujung kepada kecanduan nikotin. Nikotin adalah sebuah zat psikoaktif, yang merupakan bagian paling mencandu dari tembakau. Dampak nikotin yang telah dikenali bagi individu, baik tua maupun muda, adalah kemampuan untuk dengan cepat beujung kepada ketergantungan dengan perubahan cairan kimia di otak yang cukup substansial sebagai hasilnya. Dopamin adalah agen utama dari kecanduan rokok, karena bisa menyebabkan sebuah dampak menyenangkan dan menenangkan yang dicari-cari oleh para perokok.

Bisa menghambat perkembangan otak pada remaja

Riset menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang mengonsumsi rokok elektrik bisa jadi mengalami masalah perkembangan otak yang cukup serius karena kandungan nikotinnya. Mengkonsumsi nikotin selama remaja bisa membuat ingatan dan perhatianmu jadi makin parah. Selain itu, ada peningkatan resiko terjadinya gangguan depresi berat, gangguan panik, dan gangguan kepribadian anti-sosial.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Lakukan Ini Jika Kacamata Anda Membuat Hidung Sakit

Anda mungkin telah menemukan kacamata yang tampak sempurna