Pernahkah kamu mendengar tentang metode diet dengan dry fasting? Sebenarnya apa itu dry fasting? Bagaimana metodenya dan apa manfaatnya bagi kesehatan? Berikut adalah penjelasan langkap seputar dry fasting :
Oke, jadi sebenarnya apa itu dry fasting?
Beberapa orang melakukan puasa dengan tidak makan dan tidak minum dalam waktu yang lama, seperti halnya puasa yang dilakukan umat muslim di bulan Ramadhan. Orang berpuasa selama belasan jam tanpa minum dan makan dalam rangka melaksanakan kewajiban agama. Namun di sini, dry fasting dilakukan sebagai salah satu metode penurunan berat badan.
Bagaimana cara melakukan dry fasting?
Banyak orang melakukan dry fasting sebagai sarana untuk reset atau mengatur ulang pola makan mereka. Dry fasting sendiri dapat bervariasi durasinya, bisa seperti puasa saat Ramadhan, bisa juga puasa selama 24 jam. Satu hal yang pasti adalah pola makan dry fasting bukanlah hal yang dilakukan sehari-hari — ini biasanya dilakukan selama beberapa hari saja sebelum akhirnya orang dapat kembali ke pola makan sehat yang berkelanjutan.
Selama dry fasting, orang memilih untuk mendapatkan cairan dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran saat berbuka puasa, tetapi sebenarnya ini bukan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh secara keseluruhan, terutama bagi kamu yang rutin melakukan banyak aktivitas fisik yang menguras tenaga.
Apa manfaat dari dry fasting?
Dry fasting memiliki berbagai manfaat kesehatan meskipun sebenarnya penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan manfaat pasti dari dry fasting. Sejauh ini, penelitian menunjukkan bahwa dry fasting memiliki manfaat-manfaat kesehatan berikut :
- Penurunan berat badan
Tentu ini adalah tujuan utama dari dry fasting. Semua jenis puasa pada dasarnya dapat mendukung pembatasan kalori, sehingga menyebabkan penurunan berat badan. Dalam sebuah studi tahun 2013 dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics, para ilmuwan menganalisis efek dry fasting selama bulan Ramadhan. Penelitian ini melibatkan 240 orang dewasa sehat yang berpuasa setidaknya selama 20 hari. Seminggu sebelum liburan, para peneliti mengukur berat tubuh para peserta dan menghitung indeks massa tubuh mereka (BMI). Kemudian seminggu setelah Ramadhan berakhir, para peneliti melakukan pengukuran yang sama, dan menemukan bahwa hampir semua peserta penelitian mengalami penurunan berat badan dan BMI menjadi lebih rendah.
- Meningkatkan sensitivitas insulin
Erin Palinski-Wade, RD., seorang ahli diet yang berbasis di New Jersey mengatakan bahwa beberapa penelitian tentang dry fasting menunjukkan bahwa dry fasting dapat mengurangi kadar gula darah dan mengurangi resistensi insulin, di mana hal ini akan sangat bermanfaat bagi para penderita diabetes.
- Meningkatkan konsentrasi
Penelitian yang dilakukan tahun 2018 di Experimental Biology and Medicine Palinski-Wade menunjukkan bahwa beberapa penelitian pada hewan telah menunjukkan dry fasting dapat melindungi otak dengan meningkatkan fungsi dan strukturnya. Dry fasting disebutkan dapat mencegah penyakit Alzheimer. Jelas, diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat apakah ini juga berlaku pada manusia.
- Mengurangi peradangan
Dry fasting dapat mengurangi peradangan. Pada tahun 2019, para peneliti di Gunung Sinai menemukan bahwa siklus dry fasting yang berlangsung kurang dari 24 jam mampu mengurangi jumlah monosit pro-inflamasi dalam darah. Tentu hal ini akan sangat bermanfaat bagi tubuh, karena tingginya kadar monosit dapat menyebabkan penyakit inflamasi dan autoimun kronis.
- Meningkatkan kekebalan tubuh
Dry fasting dengan membatasi asupan kalori dalam jangka waktu yang singkat dapat “mengatur ulang” sistem kekebalan tubuh kamu dan memberikan dorongan tenaga yang sangat dibutuhkan tubuh. Teori ini lahir dari penelitian University of Southern California pada tikus dan manusia. Penelitian tersebut menyatakan bahwa berpuasa selama 72 jam dapat membuat tubuh kamu membuang sel-sel kekebalan tubuh yang rusak dan meregenerasi sel-sel baru yang lebih sehat.
Baca Juga :
https://www.tampilcantik.com/saat-bulan-puasa-kamu-mengalami-sembelit-atasi-dengan-cara-ini/
Facebook Comments