Asam glikolat adalah asam alfa hidroksi (AHA) yang lazim. Ini berasal dari tebu dan merupakan molekul AHA yang sangat kecil yang membantunya meresap ke dalam kulit dengan mudah. Itu berasal dari kelas asam yang larut dalam air yang biasa digunakan dalam produk dan perawatan perawatan kulit.

Asam glikolat memiliki struktur kimia dasar, dengan dua atom karbon, satu atom oksigen, dan dua gugus hidroksil (OH). Rumus kimianya adalah C2H4O3. Asam glikolat biasanya diformulasikan pada tingkat pH antara 3 dan 4, yang dianggap optimal untuk sifat pengelupasannya. Cara kerjanya adalah dengan melonggarkan dan menghilangkan lapisan atas sel kulit mati, yang dapat membantu memperbaiki tekstur, kecerahan, dan penampilan kulit secara keseluruhan. Sebagian besar cocok untuk jenis kulit alami hingga berminyak.

Cara Menggunakan Asam Glikolat

Asam glikolat ditemukan dalam berbagai bentuk, berikut beberapa cara mengaplikasikan asam glikolat pada kulit:

  • Lotion
  • Sabun cuci wajah
  • Eksfoliasi
  • serum

Asam glikolat dalam lotion bisa sangat menghidrasi, sedangkan asam glikolat juga bisa ditemukan dalam sabun cuci muka dan peeling. Namun tindakan pencegahan yang tepat perlu diambil karena asam glikolat harus digunakan minimal saja. Kemungkinan besar digunakan dalam serum dan produk perawatan kulit lainnya.

Efek Samping Asam Glikolat.

Efek samping timbul ketika suatu produk tidak cocok dengan kulit. Yuk kenali efek samping Asam glikolat:

1. Kerusakan akibat sinar UV

Asam glikolat dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan tabir surya setiap hari saat menggunakan produk asam glikolat untuk melindungi kulit Anda dari kerusakan akibat sinar UV. Untuk menghindari kerusakan kulit akibat sinar UV.

2. Iritasi

Asam glikolat dapat menyebabkan iritasi kulit jika tidak cocok dengan kulit Anda sehingga menyebabkan kemerahan, rasa terbakar, perih, atau geli juga dalam beberapa kasus. Meski begitu, iritasi bisa dihindari jika berkonsultasi dengan dokter kulit.

3. Hiperpigmentasi

Padahal asam glikolat membantu mencegah hiperpigmentasi jika digunakan berlebihan dapat menyebabkan iritasi parah. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan hanya 1-2 kali seminggu untuk menghindari iritasi apa pun. Sebagian besar dari mereka terkait dengan perubahan pigmen melanin, yang disebabkan oleh mekanisme yang berbeda.

Asam Glikolat vs. Asam Lainnya

1. Asam Hyaluronic

Tugas utama asam hialuronat adalah menghidrasi kulit sedangkan tugas utama asam glikolat adalah memperbaiki kulit. Hyaluronic Acid juga cocok untuk kulit kering. Asam hialuronat adalah Polisakarida alami dengan sifat fisikokimia berbeda yang mendasari penerapannya sebagai alat viskoelastik dalam bedah mata.

2. Asam Laktat

Asam laktat memiliki molekul yang lebih besar dibandingkan dengan asam glikolat. Berasal dari susu dan membantu menyembuhkan warna kulit tidak merata. Membantu mengatasi kerutan dan cocok untuk semua jenis warna kulit. Asam laktat (LA) adalah asam organik yang ditemukan di banyak produk yang berasal dari alam.

3. Asam Salisilat

Asam salisilat baik untuk kulit berminyak karena memiliki bahan yang mampu menembus kulit berminyak. Terbaik untuk kulit berjerawat. Kemampuan asam salisilat untuk mengelupas stratum korneum menjadikannya bahan yang baik untuk pengelupasan.

Baca Juga :

Seorang Pakar Menunjukkan Bagaimana Puasa Berdampak pada Penurunan Berat Badan & Kesehatan Metabolik

14 Manfaat Asam Glikolat Untuk Kulit Dan Cara Pemakaiannya

12 Alasan Anda Membutuhkan Wortel dalam Hidup Anda

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Mitos tentang Retinol yang Harus Anda Hentikan untuk Dipercaya

Ada rumor yang mengatakan bahwa retinol dapat merusak