Beberapa orang di luar sana masih percaya bahwa kita tidak boleh minum air saat sedang makan, karena itu dapat mengencerkan asam lambung kita, membuat kita gemuk, bahkan ada yang berpikir bahwa air dapat mendorong makanan yang tidak tercerna keluar dari perut! Tapi apa iya kekhawatiran itu terbukti? Nah, simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui secara pasti apakah benar meminum air saat sedang makan bisa berbahaya?
Apa yang terjadi di dalam perut saat makanan tercampur dengan air?
Tahukah kamu? Proses pencernaan sebenarnya sudah dimulai tepat ketika kita merasa lapar dan menginginkan makanan. Saat itu, air liur akan diproduksi di mulut. Kemudian, saat kita mengunyah makanan, kita akan mencampurnya dengan air liur yang mengandung enzim yang diperlukan untuk proses pencernaan.
Makanan yang sudah dikunyah dan sudah lunak akan masuk ke dalam perut kita, kemudian bercampur dengan asam lambung. Rata-rata, perut membutuhkan waktu 4 jam untuk mencerna makanan sebelum mengubahnya menjadi cairan, atau chyme. Chyme masuk lebih jauh ke dalam usus, di mana ia memberikan semua nutrisi ke tubuh kita.
Sementara itu, air tidak bertahan lama di dalam perut. Diperlukan waktu sekitar 10 menit agar perut mengeluarkan 10 ons air. Jadi, jika kamu minum sambil makan, air tidak akan membentuk danau di perut kamu, tidak perlu khawatir soal itu. Air akan melewati makanan yang dikunyah dengan sangat cepat, air akan melembapkan makanan dan meninggalkan perut dengan cepat.
Air tidak akan menurunkan keasaman
Tubuh kita adalah sebuah sistem rumit yang telah diatur dengan sangat baik oleh Penciptanya. Jika perut “merasa” tidak dapat mencerna sesuatu, ia menghasilkan lebih banyak enzim dan meningkatkan keasaman cairan di dalamnya. Bahkan jika kamu minum setengah galon air, itu tidak akan mempengaruhi tingkat keasaman di dalam perut.
Jika kamu perhatikan, sebenarnya air selalu masuk ke perut bersama makanan juga, loh. Misalnya, saat kamu mengonsumsi jeruk, semangka atau bahkan nasi soto dan nasi sop.
Penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa produk makanan yang dapat menurunkan tingkat keasaman di perut kita, tetapi makanan itu akan kembali normal dengan sangat cepat. Kamu tidak perlu mengkhawatirkannya.
Cairan tidak mempengaruhi kecepatan pencernaan
Tidak ada penelitian yang membuktikan tentang kesalahpahaman di luar sana yang menyatakan bahwa cairan dapat mendorong makanan padat ke dalam usus sebelum dicerna sepenuhnya. Para peneliti mengungkapkan bahwa cairan keluar dari tubuh lebih cepat daripada makanan padat tetapi tidak mempengaruhi kecepatan pencernaan yang sedang terjadi.
Jadi, kita boleh minum air sambil makan?
Jawabannya adalah… boleh.
Minum air sambil makan tidak bahaya kok. Justru, ketika kamu minum air saat jeda makan, maka air yang kamu minum akan membantu melunakkan makanan padat yang kamu konsumsi. Tetapi ingat, jangan minum sebelum kamu menelan makanan ya! Harus ada cukup air liur dalam makanan kamu. Air liur sangat penting karena mengandung enzim yang diperlukan dalam proses pencernaan.
Alih-alih berbahaya, sebenarnya ada keuntungan yang bisa kamu dapatkan ketika kamu memberi jeda makan dan minum air putih. Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang membuat jeda singkat untuk minum air, maka proses makan akan lebih lambat. Nah, hal ini akan membuat orang jadi makan dengan porsi lebih sedikit. Ini tentu akan sangat baik bagi kamu yang sedang diet.
Jika kamu terbiasa minum teh selama makanan, itu juga tidak masalah. Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat keasaman setelah minum teh atau air. Jadi, kamu boleh minum teh juga ketika sedang makan.
Baca Juga :
Tidak Ingin Diet Gagal Hanya Karena Minuman? Makanya Pilihlah Minuman Ini Saat sedang Pesta
7 Manfaat Bir yang Wajib Kamu Tahu (Tidak Harus Diminum, Loh!)
7 Makanan dan Minuman Sehat Ini Tidak Sesehat yang Kita Pikirkan
Facebook Comments