Setiap pasangan dalam hubungan romantis berbeda dan dimanika berbeda juga tidak sama pula. Manusia punya kebutuhan mereka masing-masing dan kebutuhan ini tidak selalu sama. Oleh karena itu, sulit untuk bilang bahwa satu kebiasaan pacaran yang bisa diterima satu pasangan akan jadi sama efektifnya jika diterpkan pasangan lain. Meski demikian, berbagai kebiasaan pacaran kadang dianggap tidak sehat, bahkan berbahaya, padahal sebenarnya justru sebaliknya. Di bawah ini contohnya, berbagai kebiasaan yang manusiawi dan justru sehat dalam pacaran, tetapi sering disalahartikan oleh banyak pasangan.
Tidak segera merespon
Hanya karena dia tidak menjawab pesanmu selama satu atau dua jam, bukan berarti kamu tidak dianggap penting atau diremehkan olehnya! Kamu dan dia sama-sama punya kehidupan masing-masing. Kamu punya jutaan hal lain yang kamu lakukan, dan kalian tidak boleh jadi prioritas nomor satu bagi satu sama lain dalam setiap momen! Ini sebenarnya merupakan kebiasaan pacaran yang tidak sehat: terlalu lekat sehingga tidak punya jarak. Justru kamu dan dia harus saling memberikan ruang, kecuali memang kamu sedang membicarakan sesuatu yang gawat darurat.
Kamu memang harus memprioritaskan satu sama lain di hidupmu, jika kamu sama-sama saling suka. Tetapi, bukan berarti setiap menitnya harus kamu demonstrasikan.
Jujur
Dan membicarakan hal-hal yang tidak ingin kamu dengar. Jika memang ada yang penting yang harus kamu sampaikan kepada pasanganmu, maka kamu harus menyampaikannya. Ini jauh lebih penting daripada menjaga perasaan masing-masing tetapi tidak jujur ketika ada yang mengganjal. Pasanganmu harus menjadi orang yang kamu bisa membicarakan segalanya, bukannya dengan cara yang tanpa tedeng aling-aling dan membiarkan satu sama lain terluka. Namun, justru jika kamu terlalu takut karena pasanganmu sangat sensitif dan kamu tidak bisa bilang apa-apa, maka ini adalah kebiasaan pacaran yang harus kamu ubah.
Tidak butuh satu sama lain sebagai “segalanya”
Kamu tidak boleh selalu “membutuhkan” atau tidak bisa hidup tanpanya, dan dia tidak boleh jadi keseluruhan hidupmu. Hanya dalam hubungan yang saling ketergantungan yang tidak sehat sajalah, dimana dua orang sama-sama mengkompensasi ketiadaan makna dalam hidup dengan terlalu lekat satu sama lain, ini akan terjadi. Jangan melakukan ini. Saling ketergantungan justru merupakan kebiasaan pacaran tidak sehat. Bangunlah hidupmu sendiri.
Memiliki hidupmu sendiri
Memiliki hobi dan kesukaan serta waktu yang kamu habiskan sendiri bukanlah sebuah kebiasaan pacaran yang tidak sehat, justru ini adalah hal yang sangat baik. Kamu tidak sedang lekat di rangka sebagai tulang rusuknya. Kamu adalah manusia merdeka dengan kehidupan dan kepribadian sendiri. Jangan takut punya hidupmu sendiri dan memiliki teman-teman dan kesukaan sendiri. Justru hubunganmu akan jadi penuh warna.
Facebook Comments