Tidak semua pernikahan terjadi antara dua orang yang saling tergila-gila. Beberapa melakukannya untuk tujuan berbeda.

Pernikahan memang adalah sebuah institusi yang sangat menarik. Kamu pada dasarnya berjanji untuk menghabiskan seumur hidupmu dengan seseorang dan terikat oleh hukum. Biasanya, tak disangkal, pernikahan terjadi di antara dua orang yang saling mencintai satu sama lain dan ingin menghabiskan hidupnya bersama. Namun, beberapa orang melakukan pernikahan platonis, yaitu, menikah padahal hanyalah teman. Biasanya, sahabat. Tetapi tidak saling mencintai secara romantis. Membingungkan? Inilah berbagai alasan mengapa orang-orang bisa menikah secara platonis.

Mereka menginginkan keluarga saat ini juga

Sayangnya, ada tanggal kadaluarsa untuk sebuah pernikahan. Untuk wanita, terutama, memiliki anak dan membangun rumah tangga sering memiliki tanggal kadaluarsa yang sama. Karena itu, beberapa orang akhirnya memilih pernikahan platonis karena tidak sabar ingin memulai keluarga atau ditekan oleh masyarakat di sekitarnya padahal masih belum menemukan orang yang mereka cintai. Untuk menemukan solusi, mereka akhirnya menikahi seorang teman yang juga sama-sama menginginkan keluarga. Kamu tak harus selalu jatuh cinta dengan seseorang untuk bisa memulai keluarga bersama. Jika kamu memang bukan mengejar cinta dan hanya ingin kestabilan, pernikahan platonis seperti ini mungkin akan jadi masuk akal.

Mereka sudah sepakat

Kamu pernah mendengar dua orang yang sama-sama saling berjanji akan menikahi satu sama lain kalau mereka masih jomblo sampai usia 35 tahun? Ternyata, di dunia nyata, janji seperti ini memang ada. Ini bukan hanya ada di film-film romantic comedy. Dan, juga tak sama dengan yang terjadi di film-film Hollywood, pernikahan platonis seperti ini tidak selalu berujung pada cinta. Bahkan, bisa jadi mereka hanya teman sampai seterusnya. Dan hanya karena mereka butuh settle down dan mengikuti tekanan menikah, mereka bisa tetap bersama sebagai pasangan suami istri.

Sama-sama aromantis

Aromantis adalah seseorang yang tidak bisa merasakan jatuh cinta. Orang-orang semacam ini tidak menginginkan hubungan romantis dan oleh karena itu, terkadang mereka akhirnya menikahi teman mereka sendiri dalam sebuah pernikahan platonis. Ini biasanya terjadi saat ada dua orang yang sama-sama aromantis karena mereka sama-sama mengerti bahwa tidak ada dari mereka yang menginginkan percintaan. Terkadang, ini juga terjadi di antara para aseksual, yaitu dua orang yang tidak memiliki ketertarikan seksual sehingga mereka hanya melangsungkan pernikahan platonis belaka.

Sebagai pura-pura belaka karena homoseksual

Di beberapa negara, ini sudah jarang terjadi. Tetapi, di negara-negara yang masih belum mengakui keberadaan dan hak LGBT, laki-laki dan perempuan yang sama-sama tertarik sesame jenis bia jadi melangsungkan pernikahan platonis untuk menyamarkan orientasi seksual mereka.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

9 Tips Menjaga Hubungan Interpersonal Yang Kuat

Manusia adalah makhluk sosial; kita bergantung pada hubungan