Kamu pernah bertengkar dengan temanmu karena sebuah masalah yang kamu anggap konyol dan kamu meninggalkannya sambal geleng-geleng kepala dan berpikir, “Dia kenapa sih? Kenapa dia gila banget?”
Kadang-kadang, ketika kita adalah si teman jahat dalam hubungan tersebut, sangat sering untuk bisa bercermin dan melihat hal salah apa yang kita lakukan. Yang ada, malah kita menyalahkan teman-teman kita sendiri ketika mereka menegur perbuatan kita. Ketika kamu akhir-akhir ini kehilangan teman, bisa jadi kamu adalah si teman jahat dalam kelompokmu.
Ini adalah tanda-tanda bahwa kamulah si teman jahat dalam kelompokmu.
Kamu menyembunyikan perasahaan, lalu meledak karena hal-hal kecil
Dalam pertemanan, sama dengan semua hubungan, kadang-kadang kita saling melukai satu sama lain. Adalah hal yang alamiah untuk menjadi dekat dan rentan dengan orang lain. Namun, membicarakan pertentangan atau rasa sakit hati kecil yang terjadi adalah bagian kritis dari menjaga pertemanan yang sehat. Tidak ada yang suka berteman dengan seseorang yang intens, tak bisa diduga, dan tak mau menyelesaikan masalah kecil sebelum jadi besar. Jika kamu suka meredam emosi sampai tak lagi bisa menahannya, lalu meledak ketika sudah tak tahan lagi karena terpicu insiden kecil, mungkin kamulah si teman jahatnya.
Kamu selalu mengkritisi
Apakah kamu selalu mengkritik pakaian, pilihan restoran, bahkan siapa yang dikencani temanmu? Apakah kamu sulit memuji temanmu? Ini adalah tingkah laku si teman jahat. Teman haruslah saling suportif terhadap pilihan satu sama lain, dan jika kamu melihat temanmu melakukan sesuatu yang berbahaya, kamu harus mengatakan hal yang memang baik buat keselamatannya, bukan hanya mengkritik.
Kamu melihat temanmu sebagai kompetisi
Dalam bidang apa pun, misalnya pekerjaan, sekolah, pacarana, atau kecantikan fisik, jika kamu melihat temanmu sebagai pesaing dan bukannya seorang yang dekat dan rekan seperjuangan, maka kamu adalah si teman jahat dalam pertemanan ini. Karena dasar pertemanan adalah menciptaakan ikatan yang suportif, bukannya persaingan.
Kamu terlalu banyak membicarakan dirimu sendiri dan bukan mendengarkan temanmu
Pertemanan adalah mengambil dan menerima, kadang-kadang artinya kamu butuh lebih banyak, dan kadang temanmu yang butuh lebih banyak. Tapi, jka pertemananmu selalu tentang kamu, dan kamu tak ingin mengubahnya, maka intinya kamulah si teman jahat. Karena pertemanan adalah tentang dua sejawat. Harus selalu ada keseimbangan agar jadi sehat. Jika satu orang selaluu butuh dan satunya selalu memberi, maka pertemanan ini tidak akan bisa berjalan.
Kamu menggosipkan temanmu
Jika kamu susah mempercayai orang atau punya masalah identitas, kamu mungkin akan lebih sering menggosipkan temanmu tanpa sepengetahuannya, dan inilah yang membuat pertemananmu jadi tidak sehat. Kamu mungkin punya rasa percaya diri rendah dan akhirnya berfokus pada hal-hal negatif. Segera hentikan kebiasaan ini.
Facebook Comments