Infeksi Menular Seksual (IMS) tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan, tetapi juga dapat berdampak jangka panjang terhadap kesuburan, baik bagi pria maupun wanita. IMS dapat berdampak signifikan pada kesehatan reproduksi, berpotensi menyebabkan kemandulan atau komplikasi selama kehamilan, selain kerugian fisik dan emosional, menurut para ahli.

Dengan banyak orang yang terkena dampaknya, sangat penting untuk mengenali implikasi IMS pada kesuburan dan mengambil langkah proaktif untuk mengatasi masalah ini. Sebagai tindakan pencegahan, deteksi dini dan strategi pengobatan yang komprehensif dapat diadopsi jika seseorang menyadari ada gejala-gejala yang dirasakannya.

Berkaitan dengan Infeksi Menular Seksual yang memengaruhi kesuburan, maka perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya:

  1. Mengurangi Kesuburan

IMS yang tidak diobati seperti klamidia, gonore, dan Mycoplasma genitalium dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada organ reproduksi. Pada wanita, infeksi ini dapat menyebabkan jaringan parut pada tuba falopi dan rahim, mengakibatkan berkurangnya kesuburan atau kemandulan. Pada pria, IMS yang tidak diobati dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut di epididimis, prostat, atau vesikula seminalis, yang memengaruhi produksi dan kualitas sperma.

  1. Penyakit Radang Panggul (PID)

Jika tidak diobati, IMS tertentu dapat berkembang menjadi PID pada wanita. PID adalah infeksi yang berdampak pada organ reproduksi, termasuk rahim, saluran tuba, dan ovarium. Infeksi dapat menyebabkan peradangan, jaringan parut, dan perlengketan pada organ-organ ini, yang menyebabkan kemandulan atau peningkatan risiko kehamilan ektopik (ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim).

  1. Saluran Tuba Tersumbat

IMS seperti gonore dan klamidia dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut di saluran tuba. Bekas luka dapat menyebabkan penyumbatan atau adhesi, mencegah sperma mencapai sel telur untuk pembuahan. Hal ini dapat mengakibatkan kemandulan atau peningkatan risiko kehamilan ektopik.

  1. Disfungsi ereksi

Beberapa IMS, seperti sifilis, dapat menyebabkan komplikasi pada pembuluh darah dan saraf, menyebabkan disfungsi ereksi (DE) pada pria. ED dapat mempersulit untuk mencapai atau mempertahankan ereksi, memengaruhi kesuburan dengan menghambat kemampuan untuk berhasil melakukan hubungan seksual dan hamil.

  1. Infeksi Dan Kerusakan Testis

IMS yang tidak diobati seperti gonore dapat menyebabkan infeksi pada testis, menyebabkan peradangan dan potensi kerusakan. Infeksi dan kerusakan testis dapat mengakibatkan berkurangnya produksi dan kualitas sperma, yang memengaruhi kesuburan pria.

  1. Peningkatan Risiko Keguguran

IMS yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko keguguran dan komplikasi kehamilan baik pada pria maupun wanita. Infeksi seperti sifilis dan herpes dapat menimbulkan risiko terhadap perkembangan janin dan kesehatan reproduksi secara keseluruhan, berpotensi mengakibatkan keguguran atau hasil yang merugikan selama kehamilan.

Pencegahan Dan Pengobatan

Mencegah IMS sangat penting untuk menjaga kesuburan. Praktik seksual yang aman, termasuk penggunaan kondom secara konsisten, pemeriksaan IMS secara teratur, dan membatasi pasangan seksual, dapat membantu mengurangi risiko infeksi. Diagnosis dan pengobatan IMS yang cepat sangat penting untuk mencegah perkembangan infeksi dan meminimalkan kemungkinan komplikasi terkait kesuburan. Segera ke dokter spesialis terdekat, jika Anda merasakan gejalanya agar bisa mendapatkan pemerikasaan dan penanganan.

Baca Juga :

<strong>32 Ide untuk Membangkitkan Kehidupan Seksual Anda</strong>

<strong>8 Pakaian Seksi Untuk Dipakai Di Tempat Tidur Dan Membuat Rahangnya Jatuh</strong>

<strong>7 Barang Rumah Tangga Yang Bisa Berfungsi Ganda Sebagai Mainan Seks</strong>

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Teh Detoks Penangkal Flu Terbaik untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh di Musim Dingin

Saat ini kita sedang mengalami puncak musim dingin,