Ketika lift sedang rusak dan kamu harus naik ke lantai atas dengan tangga, hal ini bisa sangat menantang secara fisik. Atau mungkin rumah kamu adalah rumah bertingkat yang hanya memiliki tangga biasa? Walaupun kamu naik tangga setiap hari, tapi pasti ada kalanya kamu kehabisan nafas saat menaiki atau saat menuruni tangga. Sesak napas sangat mungkin terjadi pada kita semua, bahkan meski kita banyak berolahraga.
Berikut ini adalah beberapa alasan yang menyebabkan kita kehabisan nafas ketika menaiki tangga :
- Kamu mungkin mengalami masalah kesehatan
Ada beberapa hal yang harus kamu waspadai jika kamu selalu kehabisan napas setelah menaiki tangga. Memang, sebenarnya jika kamu mengalami kehabisan napas saja, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tetapi jika kamu juga mengalami nyeri dada, nyeri di kaki, pergelangan kaki bengkak, atau jika kamu mulai batuk-batuk sembari kehabisan napas, maka kamu harus segera menghubungi dokter, karena itu bisa jadi pertanda bahwa kamu memiliki masalah kesehatan.
- Kamu tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga
Sebelum memulai olahraga, biasanya orang-orang akan melakukan pemanasan. Hal ini menjadi penting karena pemanasan akan membantu menghangatkan otot, dan secara bertahap akan meningkatkan aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Selain itu, pemanasan juga dapat menurunkan risiko cedera.
Ketika kamu mulai menaiki tangga, kamu akan dengan cepat berubah dari kondisi istirahat ke kondisi aktif secara fisik, tanpa melakukan pemanasan sebelumnya. Itulah mengapa tubuh kamu perlu bekerja lebih keras untuk mendapatkan lebih banyak oksigen yang dikirim ke otot kamu dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini menyebabkan detak jantung kamu meningkat. Jadi, sangat wajar jika kamu merasa kehabisan napas setelah naik tangga.
- Naik tangga tidak seperti latihan kardio biasa
Tahukah kamu? Naik tangga menggunakan sistem energi yang berbeda dari latihan kardio yang biasa kami lakukan. Itu disebut sistem energi fosfagen. Ini digunakan saat otot kamu membutuhkan banyak energi selama aktivitas jangka pendek namun intens. Ada molekul tertentu yang diperlukan agar sistem ini bekerja, tetapi jumlahnya tidak banyak. Jadi, wajar jika kamu lebih cepat kehabisan napas setelah melakukan aktivitas intens yang sangat singkat daripada ketika kamu selesai melakukan latihan kardio yang lebih lama.
- Otot kamu lebih cepat lelah
Kamu memiliki 2 jenis serat otot, yaitu otot dengan kedutan lambat dan kedutan cepat. Jika kamu pelari profesional, kamu dapat bertahan dalam lari jarak jauh, berkat serat berkedut lambat, yang tidak mudah lelah tetapi tidak memiliki banyak tenaga dan kekuatan. Saat kamu menaiki tangga, kamu membutuhkan otot-otot yang bergerak cepat untuk gerakan-gerakan cepat yang berat, tetapi otot-otot itu lebih cepat lelah.
- Seseorang sering olahraga cenderung lebih cepat kehabisan napas daripada orang yang jarang berolahraga
Jika kamu telah sering melatih ketahanan tubuh dengan berlari, maka kamu telah lebih sering menggunakan serat otot berkedut lambat dan mengandalkan metabolisme aerobik. Namun, saat kamu menaiki tangga, semburan aktivitas singkat tersebut akan membutuhkan metabolisme anaerobik. Proses ini menghasilkan karbon dioksida dan hidrogen, yang membuat atlet ketahanan lebih sensitif dibandingkan orang lain.
Itulah mengapa lebih mudah bagi seseorang yang tidak banyak berolahraga untuk naik tangga, daripada seseorang yang sering melakukan latihan ketahanan. Tapi ini bukan berarti kamu harus malas olahraga loh!
Baca Juga :
Apakah Hubungan Rumah Tangga Anda Menjadi Rusak Karena Masalah Uang?
Hilangkan Cemburu Berlebihan Pada Suami Untuk Dapatkan Rumah Tangga Yang Damai
Facebook Comments