Sudah kenal dia beberapa bulan dan selama proses pendekatan tersebut sering jalan bareng hingga telah akrab dengan rutinitas dan teman-temannya? Kamu mungkin berpikir bahwa setelah kamu jadian, kini jalannya akan mulus karena apa sih bedanya selain hanya status? Nyatanya, kamu tidak sepenuhnya benar. Pacaran memang hanya sebuah status, tapi juga merupakan status yang mengandung komitmen dan segala implikasi berat. Sudah jelas memang kalau kamu dan dia kini sudah tak bisa lagi kencan dengan cowok dan cewek lain, tapi selain itu, apa sih perubahan yang akan kamu rasakan?

Berikut di antaranya.

Tidak se-casual dulu.

Kalau dulu waktu masih pedekate, kamu boleh-boleh saja menganggap hubunganmu dan dia begitu rileksnya. Kamu bisa kencan sekarang tapi sama sekali tak saling kontak-kontakan selama dua hari kemudian. Permainan kencan memang rumit, dalam satu sisi kamu berharap ada seseorang di luar sana yang memperhatikanmu, tapi di sisi lain kamu juga masih single. Tapi kini setelah kalian mengikat diri, perubahan terjadi. Kini kamu punya tanggung jawab untuk selalu ada bersama kekasihmu secara lebih konsisten. Kamu tak lagi lajang dan merdeka, karena kamu sudah berkomitmen pada seseorang. Memang tidak seserius pernikahan sih, tapi tetap butuh dedikasi dan tanggung jawab. Akan merupakan hal yang nyaman jika tahu bahwa kamu akan selalu bisa mengandalkannya saat butuh dia, dan begitu pula sebaliknya. Eits, tapi jangan salah. Keterlaluan juga tidak baik. Jangan sampai malah membuatnya merasa seperti tercekik karena kamu terlalu mengikatnya.

Bertemu orangtuanya

Memang, sudah menjadi norma untuk bertemu dengan keluarga ketika kalian berada dalam sebuah hubungan pacaran. Ini bisa jadi momen yang membuatmu panik habis-habisan. Agak menggelikan sih, mengingat ini kan hanya ketemuan dengan orangtua, bukan disuruh maju perang. Tapi, tetap saja membuat berdebar-debar, bagaimana kalau orangtuanya tak terkesan denganmu?

Memang, dulu ketika masih kencan, hanya ada kalian berdua. Kini, orangtuanya, bahkan mungkin keluarga besarnya, hadir dalam gambar besar kehidupan asmara kalian, dan kamu harus mampu menyesuaikan diri.

Mendadak, suara setiap orang harus kamu dengarkan.

Ketika kamu masih pedekate, mungkin kamu dan teman-temanmu hanya suka cekikikan sambil gosip habis-habisan. Tapi ketika hubungan kalian sudah resmi, banyak orang mendadak akan memberikan opini mereka tenang hubungan kalian. Perubahan ini mungkin akan membuatmu kesal, apalagi jika mereka berkomentar mengenai keluarganya, pergaulannya, pekerjaannya, atau pendapatannya. Mereka mungkin hanya ingin yang terbaik dari kamu. Jadi lebih baik, tutup kuping aja deh kalau tidak tahan mendengarnya.

Kompromi ketertarikan dan tujuan-tujuan hidup.

Seringkali, ketika kalian masih pedekate, kalian sama sekali tidak ikut campur dengan kehidupan masing-masing. Kamu yang kerjaannya lepas, mengajar di sana sini, jualan kue, jadi driver delivery, tidak dikritik oleh calon pacarmu. Mendadak setelah pacaran, dia ingin kamu punya pekerjaan yang lebih stabil. Begitu pula dengan hobi nongkrongnya sampai larut malam atau hobi naik gunungnya yang terus-terusan. Kamu mungkin akan memintanya meluangkan waktu untukmu dan memangkas kegiatannya.

Perubahan ini seringkali tak bisa diprediksi. Dan ini memang bisa jadi masalah besar. Jika kamu dan dia gagal menemukan solusi dan menghormati masing-masing, bisa-bisa hubungan percintaan malah terasa seperti penjara.

 Baca juga Nembak Nggak, Ya? Ini Cara-Cara Ngajak Cowok Jadian Tanpa Kelihatan Seolah Kamu Ngebet Banget

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

9 Tips Menjaga Hubungan Interpersonal Yang Kuat

Manusia adalah makhluk sosial; kita bergantung pada hubungan