Kecanduan makanan adalah sebuah masalah yang sangat umum terjadi di masyrakat modern. Biasanya, kecanduan makanan melibatkan perilaku makan besar, craving atau mengidam yang tidak ada habisnya, dan tak memiliki kontrol saat berada di sekitar makanan. Ada setidaknya 8 gejala yang merupakan hal yang tipikal pada pecandu makanan. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Kamu ingin makan padahal kenyang

Memang bukanlah sebuah hal yang tidak umum untuk merasa lapar meskipun sudah mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan mengenyangkan. Misalnnya, mungkin kamu sudah makan dada dan paha ayam, kentang, dan sayuran, tapi ternyata kamu masih ingin makan es krim sebagai makanan penutup. Padahal, ingin makan dan lapar bukanlah hal yang sama. Kamu tidak benar-benar merasa lapar karena kamu baru saja menyelesaikan makanan yang sehat dan bernutrisi, tetapi masih ada hasrat atau keinginan dari otakmu untuk makan sesuatu yang lain. Ini adalah hal yang normal dan terjadi pada kebanyakan orang. Namun, jika ini terjadi terlalu sering dan kamu kesulitan mengendalikan dirimu, maka ini mungkin indikasi ada yang salah. Bisa saja kamu kecanduan makanan, karena otakmu yang ingin sesuatu untuk mengeluarkan dopamin di sistem penghargaan otak.

Kamu makan jauh lebih banyak dari yang kamu maksudkan

Memang makan seiris kue cokelat kecil berbahaya? Sedikit pasti tidak akan membahayakan kan? Segalanya yang dikonsumsi dengan tidak kebanyakan kan tidak apa-apa? Memang, ini mungkin benar. Satu iris saja tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Tetapi, buat beberapa orang lainnya, tak ada yang namanya seiris kecil cokelat atau sedikit kue. Seiris saja akan berujung menjadi 20 iris dan atau hingga setengah dari bongkahan kue habis. Fenomena “segalanya atau tidak sama sekali” adalah hal yang umum bagi segala pecandu, termasuk mereka yang kecanduan makanan. Menyuruh pecandu makanan untuk makan tak berlebih pada dasarnya hampir sama dengan memberitahu seorang pecandu alkohol untuk minum bir sedikit saja. Ini adalah hal yang mustahil.

Makan sampai kekenyangan

Jika kamu menyerah dengan perasaan “ingin makan” yang terus menerus, gigit demi gigit, hingga kamu merasa penuh, maka ini akan jadi masalah. Karena sayangnya, kamu tidak akan berhenti sampai sana saja. Kamu akan terus menerus makan, lagi dan lagi. Dan ketika pada akhirnya kamu berhenti makan, ketika rasa “ingin”mu sudah terpuaskan, kamu sadar bahwa kamu makan begitu banyak hingga kini kamu menjadi kekenyangan.

Merasa menyesal setelahnya, tetapi segera mengulanginya

Ketika kamu melakukan sesuatu yang kamu tahu tidak benar, yang berlawanan dengan nilai-nilai dan prinsip atau keputusanmu yang semula, kamu seringkali akan merasa menyesal tentang hal itu. Ini adalah nurani bersalah dan sebenarnya merupakan sebuah perasaan yang sangat umum. Perasaan ini baik, karena artinya kamu peduli, tetapi rasanya sangat tidak enak ketika terjadi. Sayang, ketika kamu kecanduan makanan, kamu akan menyesal tetapi mengulangi apa yang sudah kamu lakukan sebelumnya.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Risiko Berjalan Tanpa Alas Kaki dan Cara Aman Melakukannya

Berjalan tanpa alas kaki bermanfaat bagi kesehatan Anda