Melihat seseorang yang kamu pedulikan mengalami Alzhemer atau jenis dementia yang lain pasti merupakan hal yang sulit. Mengetahui bahwa dia punya masalah dengan ingatan membuatmu kebingungan harus bagiamana menanggapi atau menghadapinya. Padahal, bagaimana pendekatanmu bisa memberi dampak yang signifikan pada para penderita Alzheimer, terutama jika ini adalah orang terdekat.

Kalimat-kalimat seperti apa yang bisa kamu coba sampaikan kepada penderita Alzheimer?

“Mau minum kopi?”

Ketika tujuannya bukan mengobrol, melainkan memperoleh informasi dari penderita Alzheimer, maka pertanyaan yang bisa dijawab dengan “iya” atau “tidak” dalah yang terbaik. Menanyakan penderita Alzheimer “Apa yang ingin kamu minum?” mungkin terlalu membebani buatnya, karena orang tu harus mengingat-ingat berbagai opsi dan membuat keputusan.

Jka kamu memberikan pertanyaan terbuka, bersiapkah untuk melakukan follow up dengan pertanyaan yang lebih spesifik. Bantulah memfokuskan sebuah respon jika orang tersebut mengalami kesulitan. Misalnya jika kamu bertanya, “Nenek sedang pingin apa hari ini?” dan tak menerima respon, ikutilah dengan pertanyaan, “Apakah Nenek ingin jalan-jalan ke luar?”

“Filmnya bagaimana?”

Pertanyaan yang melibatkan pendapat bisa sangat membantu bagi penderita Alzheimer. Tnyakanlah pertanyaan yang tidak memiliki benar dan salah, seperti, “Apa pendapat Anda/kamu tentang ini?” Kamu harus menjaga agar percakapan itu tetap ringan dan mudah. Bahkan walaupun kamu kenal dengan orang itu dengan baik, cobalah untuk tidak terlalu personal dengannya.

Ini juga bisa menawarkan kesempatan bagimu untuk membantu meningkatkan rasa percaya dirinya. Ingatkan dia dengan lembut bahwa mereka ahli dalam topik tertentu. Jika ia berhasil mengingat sesuatu yang merupakan pencapaian, maka ia bisa merasa lebih baik dan lebih percaya diri. Jika ia pernah memiliki keluarga dan sukses membesarkan anak-anaknya, atau membangun sebuah perusahaan, ia bisa diingatkan mengenai ini ketika pendapatnya diminta. Misalnya, “Mama jago banget masak Chinese food. Menurut Mama aku sudah benar bikin kuah dumpling-nya?” Ia akan menghargai bahwa pendapatnya diminta dan dianggap penting.

“Aku juga pernah mengalami yang seperti ini!”

Salah satu cara untuk meningkatkan rasa percaya diri pada penderita Alzheimer dan dementia adalah dengan mengaitkan dengan pengalamanmu ketika mereka melupakan sesuatu, bukannya dengan memberitahu atau menunjuk-nunjukkan apa yang mereka lupakan. Mereka akan berperforma dan berfungsi lebih baik jika mereka merasa dirinya sendiri baik. Karena itu, bantulah diri mereka untuk menyelamatkan muka ketika mereka membuat kesalahan. Jika mereka berusaha untuk mengatakan sesuatu dan tak bisa mengingatnya, kamu bisa berusaha mengidentifikasikannya dengan menyatakan bahwa kamu juga pernah mengalami itu dan nanti juga akan ingat lagi.

Tentu saja, kamu harus memberi waktu dia dulu untuk menjawab pertanyaanmu. Kadang, penderita Alzheimer butuh waktu lebih lama untuk mengungkapkan ide daripada dulunya.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Penderita Diabetes Wajib Baca! Cari Tahu Bagaimana Kayu Manis Menurunkan Gula Darah

Diabetes adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh