Cowok jahat hadir dalam segala macam wujud dan perilaku. Kalau kamu sering menghabiskan waktu di internet, kamu pasti pernah mendengar sebuah istilah yang dinamakan Nice Guy Syndrome atau Sindrom Cowok Baik. Ini adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan para cowok yang percaya bahwa mereka berhak mendapatkan cewek karena mereka merasa sebagai “cowok baik.” Padahal, mereka berbuat baik hanya karena termotivasi untuk dengan pasif membuat cewek jadi senang sehingga akan jatuh hati dengan sang cowok. Jadi, pada intinya, ia melakukan hal ini hanya untuk merayu cewek.
Kamu pun mungkin selama ini sering mengalaminya. Cowok yang sering menawari mengantarkanmu pulang? Cowok yang suka membantumu macam-macam dan membuatmu merasa nyaman seperti teman sungguhan? Tetapi ketika pada akhirnya ia memintamu menjadi pacarnya dan kamu menolaknya, maka ia merasa marah dan menganggap kamu memperakukannya dengan tidak adil. Cowok seperti ini merasa jika kamu menerima kebaikannya tetapi tidak mau menjadi pacarnya, maka kamu menaruhnya dalam friend zone yang sangat jahat karena ia sudah berusaha dan seharusnya dia berhasil mendapatkanmu pada akhirnya. Dia menganggap bahwa cewek seperti hadiah, bukannya manusia yang juga punya perasaannya sendiri.
Bagaimana cara mengetahui bahwa cowok yang kelihatannya baik-baik itu ternyata memiliki Sindrom Cowok Baik?
Ia menganggap penolakan sebuah masalah moralitas
Kecewa setelah sebuah penolakan adalah sebuah hal yang normal bagi semua orang dengan gender apa pun. Jika kamu ditolak cowok, mengeluh kepada teman-temanmu adalah hal yang wajar bahkan sehat. Namun, yang tidak sehat adalah bertingkah seolah-olah orang yang menolakmu adalah seseorang yang jahat dan telah berbuat kesalahan besar. Cowok dengan sindrom cowok baik merasa dirinya korban kejahatan cewek yang menolaknya, dan ia akan melakukan segala hal agar cewek tersebut merasa bersalah sehingga berubah pikiran. Padahal, kita kan tak bisa mengendalikan kita suka dengan siapa?
Ia membangga-banggakan kebaikannya
Menjadi baik hati adalah sebuah nilai plus bagi siapa pun, tetapi ketika seseorang terus menerus membangga-banggakan tentang seberapa baik hatitnya ia, kamu harus bertanya-tanya mengapa ia mengumum-umumkan ini seolah-olah semua orang harus tahu. Mereka yang punya sindrom cowok baik merasa ketika mereka telah bertindak baik pada seorang cewek, maka cewek tersebut telah berhutang padanya. Misalnya, ia tidak membuat guyonan yang misoginis padamu, tetapi ia hanya melakukan ini karena ia merasa dengan menghormati cewek, ia akan mendapat hatinya. Jadi ia membangga-banggakan ini dengan harapan kamu melihatnya sebagai cowok “berbeda” dan mau jalan dengannya.
Ia suka menjelek-jelekkan cowok lain
Berbeda dengan cowok super macho yang bersikap brengsek denan bro code yang membela sesama cowok bahkan meskipun mereka selingkuh atau melakukan kekerasan pada pacarnya, mereka yang punya sindrom cowok baik suka menjelek-jelekkan cowok lain. Ia bisa melihat bahwa cowok lain banyak yang seksis terhadap cewek dan membanggakan dirinya karena tidak seperti itu. Tetapi, memperlakukan wanit dengan penuh hormat sebenarnya tidak membuat seorang cowok istimewa, ini hanyalah standar paling dasar menjadi manusia yang normal. Tidak seharusnya cowok baik mengharap imbalan dengan melakukan ini.
Facebook Comments