Menderita Alzheimer’s atau jenis dementia lain mungkin nampak seperti sesuatu yang tak terhindarkan, setidaknya jika kamu akan hidup hingga usia yang cukup tua. Jika kamu hidup sampai usia 85 tahun, maka resikomu untuk terserang dementia bisa melonjak hingga sekitar 33%. Angka-angka ini jelas sesuatu yang harus diwaspadai. Namun, sebenarnya ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi resiko. Kuncinya adalah mengadopsi gaya hidup yang sehat. Walaupun gen juga berpengaruh, tetapi jika kamu mengurusi dirimu sendiri dengan baik, maka kamu akan mengalami penurunan resiko dementia yang ditandai dengan gejala-gejala seperti hilangnya kemampuan mengingat dan kesulitan bicara atau menulis dengan koheren, mengenali wajah dan tempat, dan melakukan kegiatan sehari-hari.

Kalau kamu ingin meghindari resiko dementia, maka kamu harus menghindari kesalahan-kesalahan dalam gaya hidup berikut ini.

Tidak menjaga berat badan

Digital Bathroom Scale Displaying OMG Message

Tidak ada orang yang akan sengaja menaikkan berat badannya hingga mengalami obesitas, namun jika kamu tidak juga berupaya untuk menurunkan berat badanmu yang semakin naik itu, maka kamu harus hati-hati. Orang-orang dengan indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi lebih cenderung mengalami dementia diabndingkan mereka yang memiliki berat badan normal. Setiap peningkatan lima unit pada BMi akan menignkatkan resiko dementiamu hingga sepertiga. Jadi, jagalah agar berat badanmu normal.

Kenaikan gula darah

Diabetes tipe-2 yang tidak dikontrol telah lama dikaitkan dengan dementia, karena level gula darah yang tinggi bisa merusak organ-organmu termasuk otak. Namun, bbahkan kenaikan gula darah sedikit saja bisa bermasalah. Mereka yang rata-rata gula darahnya sekitar 115 mg/dl- atau sedang pada rentang pre-diabetik- memiliki resiko menderita dementia 20% lebih besar dibandingkan mereka yang memiliki gula darah yang normal. Ini terjadi karena kenaikan gula darah menyebabkan inflamasi, yang akhirnya merusak otak. Untuk memastikan bahwa kamu tidak diam-dam mengalami kenaikan gula darah hingga diabetes atau prediabetes, pastikan untuk mendapatkan pemindaian tahunan.

Malas bergerak

Berkeringat bukan sekedar membantumu agar terlihat lebih seksi dan singset. Namun, olahraga juga meningkatkan level faktor neurotropik otak yang merupakan protein yang mencegah kematian sel-sel otak yang ada serta membantu membangun sel-sel baru. Oang-orang yang tidak berolahraga dan kurang gerak menjadi terancam terkena dementia.

Jika kamu selama ini tidak aktif, jangan panik. Tak pernah ada kata terlambat untuk mulai. Riset menemukan bahwa orang-orang yang berusia di atas 50 tahun dan mengalami masalah ingatan tapi berjalan 9.000 langkah lebih banyak setiap minggunya mengalami peningkatan pada baik kemampuan mengingat maupun kognitif. Lakukan saja olahraga 30 menit setiap harinya seperti jogging atau jalan-jalan.

Menolak makan lemak

Makan lemak tidak harus selalu membuatmu gendut. Lemak malah bisa juga melindungi otak dan tubuhmu. Mereka yang melakukan diet tinggi lemak cenderung makan karbohidrat lebih sedikit, terutama karbohidrat terproses, yang bisa menyebabkan inflamasi yang mengakibatkan dementia. Malah, orang-orang yang mengonsumsi lemak tinggi, yaitu sekitar sepertiga atau lebih dari kalori total, mengalami resiko kerusakan kognitif 42% lebih rendah.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

10 Manfaat Kesehatan Telur Puyuh Bagi Kesehatan

Telur puyuh adalah telur puyuh berukuran kecil dan