Mungkin kamu mencukurnya, mengguntng, atau me-wax-nya. Atau, kamu hanya membiarkannya liar begitu saja. Namun ada banyak cara untuk mengurusi rambut kewaniaan, dan sayangnya, juga berbaga rumor tentangnya. Harus penuh dengan kehati-hatian untuk memisahkan rumor dengan kenyataan. Seperti hal-hal berikut ini, misalnya.
Mitos rambut kewanitaan ini harus berhenti kamu percayai
Rambut kewanitaan melindungimu dari penyakit menular seksual
Sebenarnya, justru ini malah sebaliknya. Rambut kewanitaan berperan sebagai area “ternak” yang menyuburkan bagi bakteri kewanitaan. Taka da keraguan bahwa tidak memiliki rambut di area kewanitaan ternyata jauh lebih higienis hanya karena rambut yang tebal bisa menjadi lembab dan membuat kamu menjadi mudah terserang bakteri. Walaupun para peneliti masih mempelajari kuman dan bakteri yang bersarang di area rambut ini, namun studi menunjukkan sejumlah bakteri yang sangat besar di area jenggot laki-laki. Meski demikian, banyak wanita yang secara tidak benar berasumsi bahwa rambut kewanitaan justru melindungi mereka dari penyakit menular seksual yang berakar dari kontak kulit ke kulit. Padahal, rambut kewanitaan sendiri tidaklah cukup untuk melindungimu dari penyakit menular seksual.
Rambut kewanitaan membuat hubungan seksual jadi lebih tidak nikmat
Pada kenyataannya, ini bervariasi dari satu wanita ke wanita lain. Banyak yang berpikir bahwa rambut kewanitaan brujung pada lebih sedikit friksi yang membuat aktivitas seksual yang membuat hubungan seksual menjadi terlalu lembut dan malah tidak memberikan banyak kenikmatan. Namun, justru ada beberapa wanita yang malah menikmati hubungan seksual saat memiliki rambut kewanitaan, begitu pula pasangannya.
Warna rambut kewanitaan selalu mirip dengan warna rambut
Ini adalah sebuah mitos klasik. Padahal, pada kenyataannya, ini adalah sesuatu yang tidak benar. Jadi, sangat memungkinkan jika ada seorang wanita yang memiliki rambut berwarna terang, tetapi dengan rambut kewanitaan yang berwarna gelap. Malahan, yang bisa kamu jadikan rujukan justru adalah warna alis mata. Warna alis mata biasanya memang senada atau sama dengan warna rambut di area kewanitaan, hanya saja, bedanya adalah wana alis mata biasanya sedikut lebih kasar.
Rambut area kewanitaan tidak pernah berhenti tumbuh
Ini mungkin merupakan sebuah mitos tentang rambut area kewanitaan yang paling sering dipercayai. Apalagi, bagi mereka yang selalu mencukur rambut kewanitaannya dan tidak pernah mendapati bahwa pertumbuhannya berhenti. Untungnya, buat para groomer dan mereka yang suka memilihara rambut kewanitaannya secara alamiah, rambut mereka akan berhenti tumbuh ketika sudah meraih titik tertentu. Lalu, rambut tersebut akan rontok dan rambut-rambut baru akan tumbuh. Jadi bukannya rmbut itu akan jadi bisa sangat panjang jika tidak pernah dicukur atau dipangkas seperti rambut kepala. Memang panjangnya beda-beda antara satu orang dengan yang lain, tetapi rata-rata panjangnya antara 0,5 hingga 2 inc sajai.
Facebook Comments