Apakah kamu sedang berada dalam sebuah hubungan dimana kamu merasa bahwa pasanganmu tidak bicara padamu dengan cara yang membuatmu merasa dianggap? Berada dalam sebuah hubungan berkomitmen bisa begitu dilematis. Biasanya, ini berhubungan dengan masalah komunikasi. Jika hubungan yang baru kamu mulai memiliki tanda awal seperti ini, maka ini adalah pertanda buruk. Kemungkina besar, akan berakhir dengan perpisahan. Jadi, mengapa tidak sebaiknya diakhiri saja sekarang?
Kritik Buruk
Ketika kamu merasa bahwa kamu punya keluhan terhadap pasanganmu, penting untuk mengekspresikannya sebagai komplain. Jika kamu tidak menyempaikannya seperti sebuah keluhan, argumenmu akan terdengar seperti kritik dan pasanganmu bisa malah merasa tertolak dan terluka. Kritik mungkin akan terdengar seperti:
“Kamu selalu buang-buang uang.”
“Kamu tidak pernah mau nurutin aku.”
“Kamu emang nggak setia.”
Daaam jenis komunikasi ini, landasannya bukan rasa hormat antara satu dengan lain. Ini adalah tanda awal sebuah hubungan tidak sehat. Ketika kita memiliki rasa hormat, maka kita bertanggung jawab terhadap kebutuhan emosional kita sendiri. Maka yang lebih baik adalah untuk mngekspresikannya dengan cara lebih sehat seperti ini:
“Aku agak takut aja sih karena kamu beli barang-barang mahal pakai uang yang mau kita tabung berdua tanpa ngobrolin dulu. Kita sepakat kan harus konsultasi dulu kalo mau belanja lebih dari 200ribu?”
“Aku kecewa aja kamu WA-an diam-diam mesra sama cewek lain, kita ini komitmen buat berdua kan? Walaupun kitanya flirt nggak serius sama yang lain, kan udah sepakatan saling terbuka.”
Defensif
Ini mungkin adalah yang paling umum. Kita semua pasti merasa defensive ketika ada di situasi duumana kita merasa secara tidak adil dituduh. Namun, pada faktanya, ini juga merupakan sebuah ekspresi dari arguman yang pada akhirnya melandasi komunikasi kita dan tidak berdampak baik sama sekali. Ketika sebuah hubungan tidak berjalan baik, menjadi defensif adalah hal yang umum. Namun, jika Anda mendapati gejala ini di awal hubungan, maka adalah pertanda bahwa hubungan tersebut akan berjalan seperti itu di masa depan.
Misalnya, kamu janjian makan malam dan sudah menunggu 15 menit tapi dia belum datang, lalu kamu pun menelepon,
“Hai, udah di jalan?”
“Ya udahlah, mau nyampe gimana orang jalannya macet banget. Kok kamu tadi pas mau berangkat ga ngasih kabar sih? Tau gitu aku berangkat lebih awal biar bisa nyampenya on-time. Ini aku berangkatnya jadi keburu-buru banget.”
Ini jelas sebuah hubungan tidak sehat yang jika diteruskan ke masa depan bisa menjadi sumber pertengkaran rumah tangga dan rasa tidak nyaman. Jika kamu dan pasangan seperti ini di tanda awal hubungan, maka hubungan ini pasti akan terasa menyiksa.
Facebook Comments