Perselingkuhan mungkin adalah alasan berakhirnya sebuah hubungan yang paling menyakitkan bagi seorang wanita. Terutama jika hubungan tersebut sudah berlangsung lama dan sepertinya baik-baik saja. Kamu tidak pernah mengira bahwa dia akan tega menghianati cinta dan kepercayaanmu, sementara selama ini dia selalu menjadi sosok yang perhatian dan siap membahagiakanmu. Jika kamu berkesempatan untuk mengetahui wanita mana yang bertanggung jawab atas hancurnya rumah tangga atau hubungan cintamu, wajar jika akhirnya kamu benar-benar membenci wanita tersebut. Menganggapnya murahan atau tidak bermoral mungkin sudah menjadi agenda utama untuk meredam rasa sakit, perih, malu dan kehilangan harga diri yang kamu rasakan. Namun, apakah sebenarnya kamu memiliki hak untuk menyalahkan wanita simpanan pasanganmu? Bagaimana menyikapi perselingkuhan dengan lebih bijaksana dan menghindarkan hati dari luka dan kehancuran emosional yang berlarut-larut?
Ingatlah bagi wanita tersebut, kamulah yang berada dalam posisi perebut lelaki orang
Tidak peduli siapa yang lebih dulu menjalin hubungan dengan si lelaki, jika kalian berdua sama-sama tidak tahu, dunianya juga ikut hancur ketika ia mengetahui fakta akan hubungannya. Baginya, kamu lah penyebab kehancuran dari hubungan yang telah dijalaninya dengan sepenuh hati. Rasa sakit yang dideritanya sama besarnya dengan apa yang kamu rasakan. Jadi, bukankah membencinya dengan membabi buta sebenarnya tidak cukup adil?
Sebagai seorang wanita, janganlah pernah langsung menuduh pihak ketiga sebagai biang keladi hancurnya hubunganmu. Dinginkan kepala dan kenali lebih lanjut bagaimana situasi hubungan kalian yang sebenarnya. Siapa tahu dia juga sama-sama korban situasi meskipun kamu adalah pasangan sah dari lelaki tersebut. Membenci pihak ketiga tidak akan pernah bisa mengobati luka hatimu. Yang ada kamu malah semakin susah move on dari kisah perselingkuhan yang kamu hadapi.
Mengapa harus menghina seorang wanita atas keegoisan pria pilihanmu?
Detik dimana kamu tahu tentang perselingkuhan yang dilakukan pasanganmu, wajar jika kamu merasa bahwa si wanita lain adalah orang yang sangat buruk. Kamu mulai menghinanya habis-habisan dan menuduhnya wanita murahan. Sahabat dan keluarga yang tahu kisahmu mulai membelamu karena solidaritas dan membuatnya terlihat semakin buruk. Padahal, yang sebenarnya jadi pembawa masalah adalah lelaki pilhanmu. Perselingkuhan terjadi atas kemauan keduabelah pihak. Bahkan jika dia adalah wanita penggoda seperti yang kamu tuduhkan, pasanganmu seharusnya lebih tahu keputusan apa yang harus diambilnya.
Mengapa harus mengorbankan satu lagi derajat seorang wanita untuk direndahkan atas kesalahan yang dilakukan seorang pria. Daripada kamu sibuk mencaci maki wanita tersebut, lebih baik menggunakan energimu untuk memutuskan langkah ke depan yang harus kamu ambil. Tidak ada pembelaan yang bisa membenarkan sebuah perselingkuhan, sama seperti tidak ada pembelaan yang bisa membenarkan kejahatan yang dilakukan secara sadar. Jika kamu memilih untuk memaafkan, maka itu sepenuhnya adalah hak pribadimu. Namun, sebelum memaafkan, jangan pernah mencari pembelaan dengan hanya menyalahkan pihak ketiga hanya untuk meringankan hatimu. Hadapi kenyataan dengan tegar apa adanya, barulah kamu bisa memaafkan dengan benar.
Baca juga Mengejutkan! Inilah Fakta-Fakta Menarik Tentang Tukang Selingkuh Berdasarkan Studi
Facebook Comments