Gangguan bipolar atau bipolar disorder merupakan sebuah gangguan yang membingungkan bagi mereka yang menderitanya. Penyakit ini tak punya batasan, mempengaruhi semua unsur kehidupan pasien: rumah, kerja, kehidupan sosial, dan lain-lain. Perubahan mood secara ekstrim yang dialami oleh penderita gangguan bipolar bisa menyebabkan penderitanya bertingkah secara rasional, bereaksi tidak terduga, buruk dalam melakukan penilaian, dan bahkan merasa sangat sedih hingga tak bisa bangun dari tempat tidur.

Banyak orang dewasa yang sebenarnya menderita gangguan bipolar, terutama wanita. Sayang, jarang yang melakukan terapi.

Jika kamu merasa sering mengalami perubahaan mood yang mendadak dan drastis, berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan terapis kepada pasien yang diduga menderita gangguan bipolar.

Apakah Anda kadang merasa bahwa mood Anda meningkat “terlalu baik” selama beberapa hari berturut-turut?

Dokter akan menanyaimu hal ini karena gangguan bipolar memiliki ciri bahwa ada periode selama beberapa hari dimana kamu mengalami rasa bahagia atau senang, bahkan mendekati euforia. Rasa ini tidak terjelaskan oleh situasi normal. Inilah periode “mania” dari gangguan bipolar, yang merupakan kebalikan dari periode depresi.

Dalam periode itu, apakah Anda tidur lebih sebentar dari biasanya tapi tidak merasa lelah?

Abnormalitas dalam tidur juga satu gejala bipolar. Jika pasien tidak tidur atau tidur hanya seentar tapi merasa tetap bernergi, maka ini bisa jadi pertanda ia mengalami bipolar.

Selama periode “mood baik” itu, apakah Anda merasa memiliki banyak sekali ide dan otak Anda berjalan begitu cepat?

Dengan menanyai pertanyaan ini, terapis ingin mengetahui apakah pasien mengalami gejala lain gangguan bipolar: pikiran yang berkejar-kejaran. Tetapi, pikiran seperti ini bukan hanya gejala bipolar, bisa juga gejala kecemasan dan OCD.

Apakah Anda merasa lebih cerewet?

Pada episode maniak, seorang penderita bipolar juga bisa bicara sangat cepat dan berlompat-lompat dari satu ide ke lainnya. Biasanya, pada periode ini, orang lain di sekitar penderita akan kesulitan untuk mengikuti pembicaraannya karena terlalu bersemangatnya ia.

Apakah Anda pada periode itu mengerjakan lebih banyak proyek dari biasanya? Misalnya, di kerjaan?

Pada periode maniak, pasien yang menderita bipolar cenderung memiliki aktivitas dan gol yang jauh melampaui biasanya. Karena itu, ia akan mengambil pekerjaan lebih banyak, seringkali tak bisa menyelesaikan karena gangguannya.

Pernahkah Anda melakukan hal yang beresiko?

Karena pada episode maniak, seorang penderita gangguan bipolar cenderung lebih impulsif, terapis akan menanyakan perbuatan tak bertanggungjawab atau beresiko yang tak biasa dilakukan pasien jika tidak dalam periode ini.

Apakah Anda merasa lebih pintar atau lebih menarik dari biasanya?

Ketika mood sang pasien meningkat, begitu pula dengan rasa percaya diri dan optimismenya. Ia akan merasa lebih dari biasanya, seringkali secara tidak rasional.

Seperti apa sejarah keluarga Anda?

Sejarah keluarga yang memiliki gangguan yang sama juga bisa menjadi indikasi resiko. Biasanya, gangguan bipolar diteruskan ke generasi berikutnya oleh anggota keluarga.

Jika kamu merasa memiliki periode seperti ini di antara depresimu, maka segera temui terapis.

Baca juga Kegiatan Sederhana ini Terbukti Secara Ilmiah Bisa Mengurangi Stress dan Menenangkan Pikiran

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Penyebab Depresi pada Remaja, Gejala dan Pengobatannya

Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang dapat memengaruhi